YUPI Bagi Dividen Jumbo! Analis Ungkap Peluang dan Risiko Sahamnya

YUPI Bagi Dividen Jumbo

JAKARTA – Kabar gembira bagi para investor, PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) telah secara resmi mengumumkan pembagian dividen final yang mengesankan. Emiten produsen permen jelly kenamaan ini akan menebar dividen sebesar Rp 187,25 per saham dari laba bersih tahun buku 2024. Dengan estimasi dividen yield yang mencapai 8,11% per harga saham saat ini, angka ini tentu menjadi sorotan utama di kalangan pelaku pasar.

Menurut pandangan Indy Naila, Investment Analyst dari Edvisor Profina Visindo, capaian yield YUPI ini tergolong sangat istimewa. “Dividend yield-nya terbilang sangat tinggi jika dibandingkan dengan emiten consumer goods lain,” ungkap Indy kepada Kontan pada Kamis (3/7). Meski demikian, Indy menekankan pentingnya bagi investor untuk senantiasa memantau kondisi kas perusahaan setiap kuartal sebagai salah satu indikator kunci stabilitas keuangan.

Dividen Yield Yupi Indo Jelly Gum (YUPI) Capai 8%, Cermati Rekomendasi Analis

Lebih lanjut, Indy menambahkan bahwa meskipun dividen telah dibagikan, saham YUPI tetap menarik untuk dikoleksi. Rekomendasi ini didasari potensi jangka panjang YUPI, namun para investor disarankan untuk tetap cermat dalam memantau fundamental perusahaan serta setiap langkah strategi ekspansi pasar yang dijalankan. Hal ini krusial untuk memastikan prospek pertumbuhan investasi yang berkelanjutan.

Melihat prospek kinerja keuangan YUPI hingga akhir 2025, Indy optimistis bahwa perusahaan masih memiliki peluang signifikan untuk mencatat pertumbuhan laba. Namun, harapan ini tidak lepas dari dukungan beberapa faktor krusial. “Pertumbuhan laba tersebut perlu ditopang oleh daya beli masyarakat yang stabil, efisiensi optimal dalam penggunaan bahan baku, serta arah ekspansi pasar perusahaan ke depan yang strategis guna menjaga dan meningkatkan margin keuntungan,” jelasnya.

YUPI Chart by TradingView

Dalam analisisnya, Indy juga menyoroti karakteristik sektor consumer goods yang defensif. YUPI, sebagai bagian dari sektor ini, cenderung menjadi pilihan investasi yang aman dan stabil di tengah dinamika serta gejolak pasar yang tak terduga. Kendati demikian, investor tetap diingatkan untuk mewaspadai fluktuasi harga komoditas. Lonjakan harga bahan baku berpotensi meningkatkan biaya produksi YUPI di masa mendatang, yang tentu dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

Terakhir, dari perspektif valuasi, Indy menggarisbawahi bahwa rasio Price to Earnings Ratio (PER) YUPI saat ini berada pada level yang tergolong tinggi. Hal ini menyiratkan bahwa secara relatif, saham YUPI dapat dinilai lebih mahal dibandingkan dengan emiten-emiten lain yang bergerak di sektor sejenis. Oleh karena itu, keputusan investasi pada YUPI perlu dipertimbangkan secara matang dengan mempertimbangkan semua aspek yang telah diulas oleh analis.

Ringkasan

PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) mengumumkan pembagian dividen final sebesar Rp 187,25 per saham dengan estimasi dividen yield mencapai 8,11%. Menurut Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, angka ini tergolong sangat tinggi dibandingkan emiten consumer goods lainnya. Meskipun YUPI tetap menarik untuk dikoleksi, investor disarankan untuk terus memantau kondisi kas perusahaan dan fundamentalnya.

Prospek kinerja keuangan YUPI hingga akhir 2025 diyakini masih memiliki peluang pertumbuhan laba yang signifikan, didukung daya beli masyarakat stabil dan efisiensi bahan baku. YUPI sebagai bagian dari sektor defensif cenderung stabil, namun investor perlu mewaspadai fluktuasi harga komoditas yang dapat meningkatkan biaya produksi. Dari perspektif valuasi, rasio Price to Earnings Ratio (PER) YUPI saat ini berada pada level yang tinggi, mengindikasikan bahwa sahamnya relatif mahal.

Scroll to Top