Ulasan mendalam mengenai Yamaha Gear Ultima kini memasuki babak pengalaman berkendara, mengupas performa skutik yang ditenagai mesin Blue Core Hybrid 124,9 cc, dilengkapi teknologi Electric Power Assist Start. Unit mesin ini mampu menghasilkan tenaga puncak 6,2 kW atau setara 8,3 Tk pada 6.500 rpm, serta torsi impresif 10,6 Nm yang dapat diraih pada putaran rendah 4.500 rpm.
Menariknya, jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Gear Ultima memang memiliki tenaga yang sedikit lebih kecil. Namun, keunggulan skutik ini terletak pada torsinya yang lebih besar dan dapat dicapai pada putaran mesin yang lebih rendah, sebuah karakteristik yang berbeda dari Gear 125 versi lama yang memiliki profil tenaga 7,0 kW (9,3 Tk) pada 8.000 rpm dan torsi 9,5 Nm pada 5.500 rpm.
Saat diuji coba di hiruk pikuk jalanan perkotaan, performa Yamaha Gear Ultima secara keseluruhan terasa responsif dan memadai. Kendati demikian, pada rentang kecepatan menengah hingga atas, terasa bahwa tenaga skutik ini cenderung lebih kalem atau santai dibandingkan pendahulunya. Keunggulan Gear Ultima justru sangat terasa pada akselerasi bawah, menjadikannya pilihan ideal untuk mobilitas ‘stop and go’ di kemacetan lalu lintas atau melewati jalanan perumahan yang padat ‘polisi tidur’.
Untuk mencapai kecepatan 100 Kpj, skutik ini memang sanggup, namun membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dan lintasan yang cukup panjang. Secara singkat, performanya mungkin kurang cocok bagi pengendara yang gemar memacu kendaraan di kecepatan tinggi, namun untuk kebutuhan transportasi harian yang efisien, Gear Ultima jelas sudah lebih dari cukup.
Aspek lain yang patut diacungi jempol adalah penyaluran tenaga dari mesin ke roda yang terasa begitu halus. Sistem CVT-nya bekerja prima tanpa menunjukkan gejala ‘gredek’ atau getaran berlebih yang mengganggu. Selain itu, tingkat kebisingan mesin juga sangat minim, menambah kenyamanan berkendara di berbagai kondisi jalan.
Bicara soal kenyamanan posisi duduk, bagi pengendara dengan tinggi sekitar 163 cm seperti test rider Kompas.com, Gear Ultima menawarkan posisi yang pas dan ergonomis. Kedua kaki dapat menapak sempurna, meskipun bagian tumit sedikit terangkat. Joknya terasa lebar dan empuk, menunjang kenyamanan dalam perjalanan panjang sekalipun. Posisi setang yang sedikit rendah masih dalam kategori wajar dan tidak menyebabkan cepat pegal. Yang menarik, ruang kaki di dek tengah terasa sangat leluasa, memberikan kebebasan bergerak bagi pengendara.
Melanjutkan ke aspek pengendalian, meskipun telah mengalami perubahan rangka dari model sebelumnya, Gear Ultima tetap mempertahankan karakternya yang ringan dan lincah. Hal ini membuat manuver ‘selap-selip’ di tengah kemacetan menjadi lebih mudah dan responsif.
Namun, saat membahas performa suspensi, harus diakui bahwa sokbreker depan skutik ini terasa sedikit kaku. Guncangan saat melewati ‘polisi tidur’ atau jalanan berbatu cukup terasa hingga ke tangan. Berbeda dengan sokbreker belakang yang terasa cukup baik, bahkan menunjukkan bantingan yang lumayan empuk, terutama saat digunakan berboncengan. Tidak hanya itu, sistem pengereman Yamaha Gear Ultima juga patut diapresiasi. Rem cakram di bagian depan dan tromol di belakang bekerja sangat pakem, memberikan rasa aman dan khas pengereman motor-motor Yamaha.
Kesimpulan
Plus: Posisi berkendara sangat nyaman untuk penggunaan harian, motor ringan dan lincah dalam bermanuver.
Minus: Performa mesin terbilang biasa saja untuk kecepatan tinggi, sokbreker depan terasa kaku.
Ringkasan
Yamaha Gear Ultima ditenagai mesin Blue Core Hybrid 124,9 cc yang menghasilkan torsi 10,6 Nm pada putaran rendah. Skutik ini responsif untuk akselerasi bawah dan mobilitas “stop and go” di perkotaan, namun tenaga terasa kalem pada kecepatan menengah ke atas. Penyaluran tenaga dari mesin ke roda sangat halus tanpa gejala ‘gredek’.
Posisi berkendara Gear Ultima terasa nyaman dengan jok lebar dan ruang kaki yang leluasa. Meskipun ringan dan lincah dalam bermanuver, sokbreker depan skutik ini terasa kaku saat melewati jalan tidak rata. Sistem pengereman depan cakram dan belakang tromol bekerja sangat pakem.