Wall Street Melemah Jelang Simposium Jackson Hole, Saham Teknologi Tertekan
NEW YORK – Indeks-indeks utama di Wall Street mengalami pelemahan pada hari Rabu (20 Agustus 2025), dengan Nasdaq mencatat level terendah dalam dua minggu terakhir. Aksi jual ini dipicu oleh meredanya reli saham teknologi dan meningkatnya kehati-hatian investor menjelang simposium Jackson Hole yang sangat dinantikan, di mana Federal Reserve (The Fed) akan memberikan isyarat mengenai kebijakan moneternya.
Pada pukul 10:04 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average turun tipis 17,55 poin atau 0,04% ke level 44.904,72. Sementara itu, S&P 500 terkoreksi lebih dalam, turun 39,62 poin atau 0,62% menjadi 6.371,75. Penurunan paling signifikan terjadi pada Nasdaq Composite yang anjlok 272,45 poin atau 1,28% ke posisi 21.042,50.
Perlu dicatat bahwa baik S&P 500 maupun Nasdaq mencatatkan kinerja terburuk dalam lebih dari dua minggu pada hari Selasa, dipicu oleh aksi jual serupa pada saham-saham teknologi.
Sektor Teknologi Jadi Beban Pasar
Setelah menjadi motor utama pemulihan pasar pasca aksi jual di bulan April, saham-saham teknologi kini kehilangan daya tariknya. Investor mulai mempertimbangkan kembali valuasi tinggi yang disematkan pada sektor ini. Indeks teknologi S&P 500 tercatat turun 1,7% pada hari tersebut.
Sentimen negatif juga diperkuat oleh kekhawatiran akan intervensi pemerintah terhadap perusahaan teknologi. Sumber-sumber terpercaya mengindikasikan bahwa pemerintahan Trump sedang menjajaki opsi untuk mengambil alih saham di perusahaan-perusahaan chip, seperti Intel, sebagai imbalan atas hibah berdasarkan Undang-Undang CHIPS. Hal ini terjadi hanya beberapa minggu setelah kesepakatan pembagian pendapatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Nvidia dan AMD.
Akibatnya, saham Nvidia merosot 2,8%, sementara Advanced Micro Devices (AMD) turun 3%. Intel dan Micron masing-masing mengalami penurunan sekitar 6%. Investor kini menantikan dengan cemas laporan kuartalan Nvidia pada 27 Agustus, yang diharapkan memberikan petunjuk mengenai permintaan kecerdasan buatan (AI).
Tekanan jual juga melanda perusahaan-perusahaan megacap lainnya, seperti Apple dan Meta, yang masing-masing turun 1,4% dan 2,3%.
Investor Menanti Risalah Pertemuan The Fed dan Simposium Jackson Hole
“Koreksi kecil setelah kenaikan besar adalah hal yang wajar dan sehat,” ujar Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments di New York, mencoba meredakan kekhawatiran pasar. “Namun, jika aksi jual semakin dalam, kita akan melihat rotasi keluar dari sektor teknologi menuju area pasar yang undervalued, seperti saham bioteknologi, kesehatan, atau saham berkapitalisasi kecil.”
Risalah rapat The Fed bulan Juli, di mana suku bunga dipertahankan stabil, diperkirakan akan dirilis pada pukul 14.00 waktu setempat. Risalah ini akan menjadi acuan penting sebelum konferensi tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, yang akan berlangsung antara tanggal 21 dan 23 Agustus 2025.
Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan untuk menyampaikan pidatonya pada hari Jumat. Pernyataannya akan dicermati secara seksama untuk mendapatkan petunjuk tentang arah kebijakan moneter, terutama di tengah ekspektasi investor akan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh LSEG.
Selain itu, pidato dari Gubernur Christopher Waller dan Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, juga sangat dinantikan pada hari yang sama.
Peritel Besar Dalam Sorotan
Investor juga memantau dengan seksama kinerja laba dari peritel besar, yang dianggap sebagai barometer kesehatan konsumen Amerika. Sentimen pasar tertekan oleh kekhawatiran bahwa tarif impor dapat mendorong harga lebih tinggi.
Saham Target anjlok 8,2% setelah perusahaan menunjuk CEO baru dan mempertahankan proyeksi tahunannya yang diturunkan pada bulan Mei akibat lemahnya permintaan untuk barang-barang diskresioner yang dijualnya.
Raksasa kosmetik Estee Lauder juga mengalami penurunan sebesar 2,5% setelah hambatan terkait tarif membebani proyeksi laba tahunannya.
Di bidang perdagangan, Departemen Perdagangan mengenakan pungutan impor sebesar 50% pada lebih dari 400 produk baja dan aluminium “derivatif”.
Pada penutupan perdagangan, jumlah saham yang mengalami kenaikan sedikit lebih banyak daripada yang mengalami penurunan dengan rasio 1,04 banding 1 di NYSE. Namun, di Nasdaq, jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 1,61 banding 1.
S&P 500 mencatat 20 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan tidak ada titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 17 titik tertinggi baru dan 75 titik terendah baru.