Viral Uang Baru Rp250 Ribu Diedarkan Usai HUT RI,Benarkah Rupiah 2025 Resmi? Ini Tanggapan BI

Uang Baru Rp250 Ribu

Masyarakat Indonesia baru-baru ini dihebohkan oleh kabar viral mengenai kemunculan uang baru pecahan Rp 250.000 yang disebut-sebut sebagai emisi tahun 2025. Informasi ini dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook, menampilkan desain yang didominasi warna abu-abu-putih, lengkap dengan gambar peta, bendera, serta potret Presiden pertama RI, Soekarno.

Viralnya kabar ini sontak memicu rasa penasaran dan spekulasi di kalangan publik mengenai keaslian uang tersebut. Tidak hanya pecahan Rp 250.000, uang pecahan Rp 80.000 juga turut menjadi sorotan netizen, yang dikaitkan dengan perayaan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Video mengenai uang ini, salah satunya diunggah oleh akun TikTok @whakaatamaori, menampilkan gambar uang dengan berbagai nominal, bahkan hingga pecahan Rp 1, yang diklaim sebagai desain terbaru keluaran Bank Indonesia (BI).

Sebuah video berdurasi 15 detik dari akun Facebook “Phapa Birink Sincere” juga memperlihatkan fisik uang kertas palsu tersebut. Selain warna abu-abu dan putih yang dominan, uang ini juga menampilkan gambar peta, bendera, dan lambang negara Indonesia. Cuplikan tersebut jelas memperlihatkan kertas menyerupai uang dengan tulisan “80 tahun Indonesia” dan “80 NKRI” di bagian tengah, dilengkapi potret Soekarno dengan jas putih dan peci hitam. Narasi serupa juga ditemukan tersebar di Instagram melalui akun @katanyamedia dan kanal YouTube si_ocra, menunjukkan luasnya penyebaran informasi hoaks ini.

Menanggapi kehebohan yang terjadi, Bank Indonesia (BI) segera angkat bicara untuk memberikan klarifikasi. Melalui akun Instagram resminya, Bank Indonesia menegaskan bahwa informasi mengenai penerbitan uang Rupiah baru tahun emisi 2025 adalah tidak benar. BI secara tegas menyatakan bahwa hingga detik ini, uang Rupiah yang berlaku sah adalah Rupiah Tahun Emisi (TE) 2022. Konfirmasi ini diperkuat oleh pesan langsung (DM) Bank Indonesia yang dikutip dari Serambinews (19/8/2025), “Hai, #SobatRupiah. Mengenai penerbitan uang Rupiah, hingga saat ini untuk uang Rupiah pecahan terbaru yaitu tahun emisi 2022.”

Penting untuk diketahui, Rupiah TE 2022 bahkan telah meraih pengakuan internasional sebagai “Best New Banknote Series” pada ajang Currency Award ke-17 tahun 2023 di Meksiko, yang diselenggarakan oleh International Association of Currency Affairs (IACA). Prestasi ini diraih setelah mengungguli pesaing dari negara-negara lain seperti Kosta Rika, Meksiko, Filipina, dan Bahama. Penilaian didasarkan pada inovasi fitur keamanan, keunikan desain, integrasi sejarah dan budaya lokal, serta kualitas estetika. Sebelumnya, uang peringatan 75 Tahun Kemerdekaan RI pecahan Rp 75.000 juga berhasil menjadi finalis kategori Best Commemorative pada ajang serupa di tahun 2022.

Sebagai informasi tambahan, uang Rupiah TE 2022 resmi diluncurkan pada 17 Agustus 2022, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan RI. Dicetak oleh Perum Peruri, seri uang ini mengusung tema “Bersatu dalam Rupiah, Berdaulat di NKRI”, dan hadir dengan fitur unggulan yang membuatnya lebih indah, mudah dikenali, lebih sulit dipalsukan, serta lebih tahan lama. Desainnya secara apik memadukan gambar Pahlawan Nasional, keragaman budaya, dan lanskap Nusantara, sekaligus menjadi simbol kedaulatan negara.

Dengan demikian, klaim yang beredar luas di media sosial mengenai uang baru tahun emisi 2025 adalah hoaks belaka, karena tidak ada uang Rupiah edisi baru tahun 2025 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia kembali menegaskan bahwa uang yang berlaku resmi saat ini adalah Rupiah Tahun Emisi 2022. Oleh karena itu, BI tak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang beredar di media sosial tanpa adanya verifikasi. Bank Indonesia juga menambahkan, “Apabila terdapat informasi mengenai penerbitan uang Rupiah terbaru, maka akan diinformasikan melalui website resmi Bank Indonesia dan kanal media sosial resmi Bank Indonesia.”

Scroll to Top