Triks Jitu: Motor Matik Awet, BBM Irit Luar Biasa!

Motor Matic Irit BBM

Menjaga agar motor matic tetap irit BBM dan performanya tetap optimal ternyata tidak melulu soal gaya berkendara atau pilihan jenis bahan bakar. Lebih dari itu, ada rahasia perawatan yang dapat membuat tunggangan Anda selalu prima dan efisien.

Menurut Wawan Sutawijaya, Service Advisor Yamaha Harapan Motor Cilodong, kunci utama untuk mempertahankan efisiensi bahan bakar dan performa motor matic adalah melalui perawatan berkala yang rutin. Perhatian khusus harus diberikan pada komponen vital di area mesin dan sistem penggerak. Sedikit saja gangguan pada sektor ini dapat signifikan memengaruhi kinerja keseluruhan motor.

Wawan menjelaskan, salah satu area paling krusial pada motor matic adalah CVT. Pastikan seal CVT tidak bocor atau rembes. Kebocoran tersebut dapat mengenai v-belt dan menyebabkan selip, yang berujung pada peningkatan konsumsi bahan bakar. Hal ini dikenal sebagai power loss, di mana penyaluran tenaga dari puli utama ke roda belakang menjadi kurang optimal. Gejala masalah pada CVT seringkali terasa saat berkendara, seperti sensasi gredek atau motor terasa tertahan ketika melakukan akselerasi. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat merusak lebih jauh komponen seperti roll CVT, v-belt, hingga kampas ganda.

Selain CVT, filter udara juga memegang peranan penting dalam efisiensi. Mesin bensin membutuhkan suplai udara yang lancar ke ruang bakar. Jika filter udara kotor, aliran udara akan terhambat, mengganggu proses pembakaran yang efisien. Komputer pada motor akan mengatur akumulasi udara dan bahan bakar, sehingga suplai udara yang optimal sangat vital. Disarankan untuk mengganti komponen ini setiap 14.000 kilometer.

Tak kalah penting adalah busi motor matic, yang terkait erat dengan pembakaran di dalam mesin. Jika pucuk busi aus, nyala api yang dihasilkan akan tidak fokus dan cenderung merah, mengakibatkan bahan bakar tidak terbakar sempurna. Pabrikan umumnya menganjurkan penggantian busi setiap 7.000 kilometer atau 7 bulan sekali, meskipun kondisi fisik dan nyala api busi juga menjadi indikator. Gejala seperti mesin brebet, sulit menyala, atau tidak bisa langsam biasanya menandakan busi dalam kondisi yang sangat parah, dengan nyala api yang kecil dan tidak fokus.

Kemudian, throttle body juga memerlukan perawatan rutin, biasanya setahun sekali. Pembersihan throttle body seringkali dilakukan bersamaan dengan penggantian filter udara dan pemeriksaan injektor. Untuk injektor, pembersihan dianjurkan setiap 10.000 kilometer atau 10 bulan sekali. Namun, frekuensi ini bisa lebih cepat, sangat bergantung pada jenis oktan bensin (seperti RON90 atau RON92) yang paling sering digunakan, terutama jika menggunakan bahan bakar di bawah anjuran pabrikan. Pembersihan injektor umumnya dilakukan dengan metode “infus” menggunakan cairan kimia khusus setelah komponen tersebut dibongkar.

Scroll to Top