Starlink Masuk Wonogiri! BI Solo Siapkan Internet Cepat di Wisata

SOLO, Pinjam Indonesia – Potensi destinasi wisata di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, masih belum sepenuhnya tergali dan terkelola secara optimal. Salah satu kendala utama yang menghambat pengembangan sektor pariwisata ini adalah lokasi yang seringkali berada di area blind spot, atau minimnya akses koneksi internet.

Menyikapi tantangan ini, Bank Indonesia (BI) Solo menyatakan komitmennya untuk membantu Pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam mempromosikan destinasi wisata tersebut. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Aries Purnomohadi, mengungkapkan bahwa BI Solo akan memasang penguat sinyal berupa Starlink. Langkah strategis ini bertujuan untuk mengatasi masalah konektivitas internet yang lemah di berbagai lokasi wisata di Wonogiri.

Dalam diskusi yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah, pada Senin (1/7/2025), Aries Purnomohadi menyebutkan beberapa tempat yang telah dibicarakan, termasuk Pantai Sembukan dan Nampu. Kedua pantai ini, menurut Aries, cukup ramai dikunjungi dan akan menjadi bagian dari proyek percontohan awal. “Kemarin kita diskusi beberapa tempat ada Pantai Sembukan, Nampu. Ada tiga pantai kemarin yang disodorkan cukup ramai kita akan pilot project dulu,” jelas Aries.

Sebagai langkah awal, BI Solo berencana untuk memilih dua destinasi wisata di Wonogiri sebagai lokasi pilot project pemasangan penguat sinyal. Meskipun lokasi spesifik kedua tempat tersebut belum diumumkan, Aries memastikan bahwa instalasi perangkat seperti Starlink akan dilengkapi dengan beberapa pemancar penguat sinyal tambahan. “Kami rencana akan ambil dua tempat dulu. Kita coba pasang alat seperti Starlink di sana nanti kita pasang dengan beberapa pemancar penguat sinyalnya,” ujarnya.

Aries menjelaskan alasan di balik keputusan BI Solo untuk memasang penguat sinyal di lokasi-lokasi wisata tersebut. Ia menyoroti tingginya jumlah pengunjung dan keberadaan pelaku UMKM yang cukup banyak di sana. Konektivitas internet yang buruk seringkali memaksa transaksi mengandalkan tunai, yang dapat menghambat aktivitas ekonomi jika pengunjung tidak membawa uang tunai atau kesulitan menemukan ATM. “Beberapa wisata pengunjungnya lumayan banyak. UMKM yang jualan juga lumayan. Tapi ketika orang ke sana itu tidak sinyalkan, mereka transaksi harus mengandalkan tunai. Ketika mereka tidak membawa uang tidak jadi bertransaksi kan. Kasihan juga UMKM-nya. Harus cari ATM belum lagi keluar. Ya balik lagi kalau tidak,” paparnya.

Selain itu, Aries juga menyoroti potensi besar dari anak muda yang gemar melakukan siaran langsung di media sosial. Dengan koneksi internet yang stabil, mereka dapat ikut serta mempromosikan keindahan lokasi wisata tersebut secara daring, menarik lebih banyak pengunjung. “Belum lagi anak muda yang suka live ternyata bagus banget menarik orang untuk berkunjung,” tambahnya.

Lebih lanjut, Aries menyampaikan harapannya agar dengan adanya penguat sinyal ini, perekonomian di lokasi wisata dapat mengalami pertumbuhan signifikan. BI Solo juga akan memfasilitasi sistem pembayaran nontunai berbasis QRIS di area wisata tersebut, guna mempermudah wisatawan dalam bertransaksi. Ia optimistis bahwa pemancar sinyal tambahan nantinya dapat menjangkau area hingga 1-2 kilometer, sehingga masyarakat dan wisatawan dapat bertransaksi dengan nyaman. “Nanti kalau ditambah pemancarnya harapannya bisa menjangkau 1-2 kilometer. Sehingga masyarakat yang bertransaksi, kita siapkan QRIS-nya, perbankan akan kita gandeng,” pungkas Aries.

Table of Contents

Ringkasan

Bank Indonesia (BI) Solo berkomitmen mengatasi kendala konektivitas internet di destinasi wisata Wonogiri dengan memasang Starlink sebagai penguat sinyal. Banyak lokasi wisata di sana merupakan area blind spot yang menghambat pengembangan sektor pariwisata. Sebagai proyek percontohan awal, BI Solo akan memilih dua tempat wisata, seperti Pantai Sembukan dan Nampu, untuk instalasi perangkat ini.

Inisiatif ini bertujuan mendukung pelaku UMKM dan wisatawan, karena konektivitas buruk seringkali memaksa transaksi tunai. Dengan internet stabil, transaksi nontunai via QRIS akan difasilitasi, dan promosi wisata melalui siaran langsung oleh anak muda dapat ditingkatkan. BI Solo berharap langkah ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di area wisata tersebut, dengan jangkauan sinyal mencapai 1-2 kilometer.

Scroll to Top