Shockbreaker Jebol? Servis vs. Aftermarket
BOGOR, Pinjam Indonesia – Setiap komponen pada sepeda motor memiliki usia pakainya, tak terkecuali shockbreaker motor, terutama bagian belakang. Seiring waktu dan frekuensi melintasi jalanan yang tidak rata, komponen ini dapat lebih cepat mengalami kerusakan atau bahkan “mati”, kehilangan kemampuannya untuk meredam guncangan secara optimal.
Ketika performa suspensi motor mulai menurun drastis, para pemilik motor seringkali dihadapkan pada dilema: apakah lebih baik melakukan servis shockbreaker yang sudah ada, atau justru menggantinya dengan produk aftermarket murah jika bujet menjadi kendala utama?
Menanggapi persoalan umum ini, Zafar, pemilik bengkel spesialis suspensi motor MZ Shockbreaker di Bogor, memberikan pandangannya. Menurutnya, jika anggaran terbatas, opsi terbaik adalah melakukan servis atau rekondisi shockbreaker bawaan pabrik, ketimbang terpikat pada produk aftermarket dengan harga yang terlalu terjangkau.
“Menyetelnya (keras-empuk) lebih nyaman dan responsif jika memakai yang orisinal, karena bahan bakunya memang berkualitas. Sementara itu, shockbreaker aftermarket murah seringkali mengecewakan, percuma saja, karena kualitas internalnya juga kurang baik,” jelas Zafar kepada Kompas.com, pada Jumat (4/7/2025).
Zafar menambahkan bahwa yang dimaksud dengan shockbreaker aftermarket murah biasanya adalah produk dengan banderol di bawah Rp 1 juta, bahkan bisa lebih rendah lagi. Kualitas internal yang kurang mumpuni ini berisiko membuat pengguna harus kembali ke bengkel untuk penyetelan ulang, yang pada akhirnya justru menambah biaya tak terduga.
“Kecuali jika harganya memang lumayan tinggi, katakanlah di atas Rp 1 juta. Produk semacam itu umumnya memiliki kualitas yang lebih bagus dan sebanding dengan harganya,” imbuhnya, membedakan antara produk aftermarket yang berkualitas dan yang tidak.
Untuk layanan servis shockbreaker belakang, Zafar menetapkan harga mulai dari Rp 125.000 untuk jenis skuter matik. Namun, untuk model tertentu seperti Yamaha NMAX yang menggunakan shockbreaker ganda, terdapat penanganan khusus. Shockbreaker NMAX seringkali mengalami masalah baret pada bagian as, yang mengharuskan penggantian komponen tersebut.
“Untuk NMAX, as-nya memang sering baret sehingga wajib diganti. Total biaya servis NMAX mencapai Rp 450.000, itu sudah termasuk penggantian as, seal oli baru, dan penyetelan rebound agar kembali nyaman,” pungkas Zafar, memberikan gambaran detail biaya perbaikan suspensi motor.
Ringkasan
Shockbreaker motor dapat mengalami penurunan kinerja seiring waktu, terutama bagian belakang, sehingga pemilik dihadapkan pada dilema antara servis atau penggantian. Zafar dari bengkel MZ Shockbreaker menyarankan servis atau rekondisi shockbreaker bawaan pabrik sebagai opsi terbaik jika anggaran terbatas. Hal ini karena komponen orisinal dinilai memiliki kualitas bahan baku yang lebih baik untuk kenyamanan dan responsivitas.
Shockbreaker aftermarket murah, umumnya di bawah Rp 1 juta, seringkali mengecewakan karena kualitas internal yang kurang baik dan berisiko menambah biaya di kemudian hari. Produk aftermarket yang lebih mahal umumnya memiliki kualitas yang sebanding. Biaya servis shockbreaker belakang mulai dari Rp 125.000 untuk skuter matik, sementara untuk Yamaha NMAX mencapai Rp 450.000 karena sering membutuhkan penggantian as dan penyetelan ulang.