Saham BBCA & ANTM Diobral Asing Seminggu Ini
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kekuatan pada penutupan perdagangan Jumat (25/7/2025), berhasil bangkit dari pergerakan di zona merah sepanjang sesi untuk akhirnya ditutup menguat.
Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatat kenaikan tipis sebesar 0,17% atau 12,7 poin, mengakhiri pekan di level 7.543,50. Pencapaian ini semakin mengukuhkan performa mingguan IHSG yang impresif, dengan akumulasi penguatan mencapai 3,17%, berhasil mempertahankan posisinya di atas level psikologis 7.500.
IHSG Diprediksi Bergerak Sideways dan Rawan Koreksi, Senin (28/7)
Kinerja positif IHSG pada sesi terakhir pekan lalu didorong oleh penguatan signifikan di tujuh sektor utama. Sektor keuangan memimpin dengan lonjakan 1,66%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 1,29%. Kenaikan juga terlihat pada sektor barang baku (0,88%), industri (0,75%), properti dan real estat (0,46%), teknologi (0,23%), serta barang konsumen non-primer (0,15%).
Aktivitas perdagangan pada hari itu terbilang dinamis, dengan total volume mencapai 22,98 miliar lembar saham. Nilai transaksi yang terjadi tercatat fantastis, mencapai Rp 12,01 triliun. Dari ratusan saham yang diperdagangkan, 246 saham berhasil menguat, sementara 355 saham mengalami pelemahan, dan 203 saham stagnan tanpa perubahan.
Meski indeks ditutup di zona hijau, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) yang signifikan, mencapai Rp 233,80 miliar di seluruh pasar pada hari Jumat tersebut. Namun, perlu dicatat bahwa dalam rentang waktu sepekan terakhir, investor asing secara kumulatif masih membukukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 373,61 miliar, menunjukkan kepercayaan jangka menengah terhadap pasar saham domestik.
IHSG Melonjak 3,17%, Cermati Saham Net Buy Terbesar Asing dalam Sepekan
Di tengah penguatan IHSG yang solid, penting untuk mencermati saham-saham yang justru banyak dilepas oleh investor asing selama sepekan terakhir. Berikut adalah 10 saham dengan nilai jual bersih terbesar oleh investor asing dalam periode tersebut:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 930,87 miliar
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 192,29 miliar
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 171,37 miliar
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) Rp 87,17 miliar
- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) Rp 49,54 miliar
- PT Petindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Rp 36,01 miliar
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 35,15 miliar
- PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) Rp 32,05 miliar
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) Rp 30,47 miliar
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 30,02 miliar
BBCA Chart by TradingView