Rush vs XL7: Lebih Boros Mana Setelah Harga Pertamax Naik?

Rush vs XL7

JAKARTA, Pinjam Indonesia – Memasuki awal Juli 2025, harga bensin Pertamax di seluruh SPBU milik Pertamina resmi mengalami kenaikan. Dari yang sebelumnya dibanderol Rp 12.100, kini harga Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter, artinya ada peningkatan sebesar Rp 400 per liter. Penyesuaian harga ini tentu berpotensi memengaruhi pengeluaran harian banyak pengendara.

Dampak langsung dari kenaikan harga Pertamax ini paling terasa pada biaya pengisian bahan bakar kendaraan, khususnya bagi pemilik mobil jenis Low SUV seperti Toyota Rush dan Suzuki XL7. Kedua model ini populer sebagai mobil harian keluarga, sehingga penyesuaian harga bensin ini otomatis meningkatkan beban biaya operasional sehari-hari mereka.

Sebagai gambaran konkret, mari kita simulasikan untuk pengisian penuh tangki. Sebuah Toyota Rush, yang umumnya memiliki kapasitas tangki bahan bakar 45 liter, kini memerlukan biaya sekitar:

  • 45 liter x Rp 12.500 = Rp 562.500
  • Sebelumnya: 45 liter x Rp 12.100 = Rp 544.500
  • Selisih: Rp 18.000 per pengisian penuh

Serupa dengan Toyota Rush, pemilik Suzuki XL7 juga merasakan dampak yang sama. Dengan kapasitas tangki bahan bakar 45 liter, biaya pengisian penuh kini menjadi:

  • 45 liter x Rp 12.500 = Rp 562.500
  • Sebelumnya: 45 liter x Rp 12.100 = Rp 544.500
  • Selisih: Rp 18.000 per pengisian penuh

Meskipun selisih Rp 18.000 per pengisian penuh tampak kecil, dampaknya akan semakin terasa jika diakumulasikan. Bagi pengendara yang rutin mengisi bahan bakar satu hingga dua kali dalam seminggu, kenaikan ini akan membebani pengeluaran bulanan mereka secara signifikan, mendorong mereka untuk lebih cermat dalam mengelola anggaran.

Baca juga: New MG 4 EV Diperkenalkan, Bakal Pakai Baterai Solid-State

Fenomena peningkatan biaya ini sangat relevan bagi segmen pengguna mobil harian. Profesi seperti pengemudi taksi online, pelaku usaha kecil yang mengandalkan mobilitas, serta keluarga yang menggunakan mobil untuk kebutuhan rutin seperti bekerja atau mengantar anak ke sekolah, akan merasakan dampak akumulasi ini secara langsung pada pendapatan atau anggaran rumah tangga mereka.

Sebagai respons terhadap kenaikan harga Pertamax, tak sedikit pemilik kendaraan mulai mencari solusi alternatif. Salah satu pilihan yang banyak dipertimbangkan adalah beralih ke Pertalite, yang saat ini masih dibanderol di kisaran Rp 10.000 per liter, menawarkan selisih harga yang cukup menarik.

Namun demikian, meskipun Pertalite mungkin terasa lebih “ramah di kantong”, sangat penting untuk diingat bahwa pemilihan jenis bahan bakar harus selalu disesuaikan dengan spesifikasi mesin dan rekomendasi pabrikan kendaraan. Hal ini krusial untuk memastikan performa optimal mesin, serta menjaga keawetan komponen dalam jangka panjang.

Ringkasan

Harga Pertamax resmi naik menjadi Rp 12.500 per liter pada awal Juli 2025, meningkat Rp 400 dari sebelumnya. Kenaikan ini berdampak langsung pada biaya pengisian bahan bakar, terutama bagi pemilik Low SUV seperti Toyota Rush dan Suzuki XL7. Untuk tangki berkapasitas 45 liter, biaya pengisian penuh kini mencapai Rp 562.500, dengan selisih Rp 18.000 per pengisian dibandingkan harga lama.

Meskipun selisih per pengisian tampak kecil, akumulasi biaya ini akan terasa signifikan bagi pengguna harian dan keluarga. Sebagai respons, banyak pengendara mempertimbangkan beralih ke Pertalite yang saat ini lebih murah. Namun, pemilihan jenis bahan bakar harus disesuaikan dengan spesifikasi dan rekomendasi pabrikan untuk memastikan performa optimal serta menjaga keawetan mesin.

Scroll to Top