Roda Mobil Bekas Bermasalah? Ini Gejala Spooring yang Wajib Anda Tahu!

Roda Mobil Bekas Bermasalah

Merawat mobil bekas kesayangan memerlukan perhatian ekstra, salah satunya adalah dengan melakukan spooring secara berkala. Prosedur ini sangat penting untuk memastikan ban mobil kembali lurus, sehingga pengalaman berkendara Anda tetap nyaman dan aman. Jika ban mobil belum spooring, Anda akan merasakan setir terasa lebih berat dan moncong mobil terasa sulit dikendalikan, yang tentu saja dapat mengurangi kenyamanan berkendara.

Tidak hanya mengganggu kenyamanan dan keselamatan, spooring yang terabaikan juga berdampak buruk pada umur pakai ban. Kondisi ban yang tidak lurus akan menyebabkan keausan yang tidak merata, sehingga umur pakai ban bisa jadi lebih cepat dari seharusnya. Oleh karena itu, jika Anda mulai merasakan beberapa tanda-tanda berikut, segera lakukan spooring pada mobil Anda untuk menghindari masalah yang lebih serius.

1. Ban Aus Tidak Rata

Salah satu gejala pertama mobil perlu spooring yang paling mudah diamati adalah ketika tapak ban aus tidak merata. Kondisi ini sering kali menjadi indikasi adanya masalah pada sudut kemiringan roda. “Kalau tapak ban habis sebelah, mesti periksa sudut camber,” jelas Farley dari bengkel kaki-kaki AT Motorsport, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sebagai contoh, sudut camber yang terlalu minus dapat menyebabkan tapak ban mobil aus secara signifikan pada bagian sisi dalam.

2. Setir Ngebuang

Gejala kedua yang seringkali dirasakan secara langsung saat berkendara adalah setir mobil ngebuang ke kanan atau kiri meskipun jalan lurus. Hal ini bisa disebabkan oleh perbedaan pada sudut toe, baik terlalu “in” maupun terlalu “out”. “Selain itu, sudut camber dan caster juga mesti diperiksa, jangan sampai terlalu minus atau plus,” tambah Johan Karuci, dari toko ban dan pelek SM Motorsport, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pemeriksaan menyeluruh pada ketiga sudut ini menjadi kunci untuk mengatasi masalah setir yang tidak stabil.

3. Roda Terlihat Mundur

Jika Anda perhatikan roda mobil terlihat lebih mundur dari posisi seharusnya, ini mengindikasikan adanya masalah pada sudut derajat caster. Kondisi ini umumnya terjadi akibat benturan keras, seperti saat mobil pernah menabrak trotoar atau benda padat lainnya. “Bisa saja karena pernah menabrak keras trotoar atau benda lain, sehingga roda jadi agak mundur,” sambung Johan. Ia menambahkan bahwa perbaikan masih bisa dilakukan asalkan tidak ada kerusakan parah pada sasis atau komponen suspensi yang menyebabkan bengkok. “Asal jangan ada yang bengkok,” tutup Johan, menandaskan pentingnya tidak adanya komponen yang berubah bentuk secara permanen.

Scroll to Top