7 Tanda Dia Naksir Kamu
Menjalin hubungan cinta yang bermakna adalah dambaan setiap orang, khususnya kaum perempuan. Namun, menemukan pasangan yang tepat bukanlah perkara mudah. Jangan sampai kamu terjebak dalam hubungan dengan seseorang yang hanya menjadikanmu sebagai “ban serep” atau pengisi kekosongan hatinya.
Lantas, bagaimana cara mengenali pria yang mendekat hanya karena kesepian? Ada beberapa tanda yang patut kamu waspadai. Sebelum terlanjurInvestasi perasaan, simak 8 peringatan penting berikut ini, yang dirangkum dari Blog Herald, agar kamu tidak menjadi korban PHP (Pemberi Harapan Palsu).
-
Dia Selalu Siaga 24/7
Memang menyenangkan jika gebetan selalu ada saat kamu membutuhkan. Namun, jika dia selalu tersedia kapan saja tanpa terlihat memiliki kesibukan atau kehidupan lain, alarm bahaya harus berbunyi.
Psikiater dan psikoanalis ternama, Carl Jung, pernah berkata, “Kesepian bukan disebabkan tidak adanya teman di sekitar, tetapi disebabkan ketidakmampuan untuk mengomunikasikan hal-hal yang menurutnya penting bagi dirinya.”
Jika dia lebih tertarik menghabiskan waktu bersamamu daripada mengenalmu lebih dalam, kemungkinan besar dia hanya mencari pelarian dari kesepian. Ingat, hubungan yang sehat dibangun atas dasar saling pengertian, bukan sekadar pengisi waktu luang.
-
Egois: Lebih Mementingkan Perasaannya Sendiri
Komunikasi dua arah adalah kunci hubungan yang sehat. Namun, jika dia hanya sibuk mencurahkan keluh kesah tentang masalah dan kesepiannya, tanpa pernah bertanya tentang perasaanmu, ini adalah sinyal kuat bahwa dia lebih peduli pada dirinya sendiri.
Perhatikan, apakah dia selalu mengalihkan pembicaraan kembali ke dirinya saat kamu mencoba berbagi cerita? Jika ya, kemungkinan besar dia tidak benar-benar peduli padamu, melainkan hanya membutuhkan “tempat sampah” untuk menampung keluhannya.
-
Pujiannya Basi dan Klise
Apakah pujian yang dilontarkannya terdengar seperti kalimat standar yang bisa diucapkan kepada siapa saja? Waspadalah! Jika dia hanya mengatakan hal-hal umum seperti “Kamu baik” atau “Kamu menyenangkan” tanpa mengapresiasi keunikanmu, ini bisa jadi pertanda ketertarikannya hanya dangkal.
Psikoterapis Alfred Adler pernah berkata, “Semakin besar perasaan rendah diri yang dialami, semakin kuat pula dorongan untuk menaklukkan dan semakin hebat pula gejolak emosinya.”
Pujian-pujian klise tersebut mungkin hanya taktik untuk memastikan kamu tetap berada di sisinya, tanpa benar-benar berusaha memahami siapa dirimu sebenarnya.
-
Percakapan yang Selalu Dangkal
Pria yang mendekat karena kesepian cenderung menghindari percakapan mendalam. Dia mungkin lebih suka membicarakan hal-hal ringan, tetapi enggan berbagi cerita pribadi atau membahas perasaan yang lebih dalam.
Psikolog Abraham Maslow pernah mengatakan, “Yang diperlukan untuk mengubah seseorang adalah mengubah kesadarannya terhadap dirinya sendiri.”
Jika dia tidak pernah menunjukkan sisi rentannya atau menghindari pembicaraan emosional, kemungkinan besar dia belum siap untuk hubungan yang serius. Alih-alih ingin mengenalmu lebih baik, dia mungkin hanya menjadikanmu sebagai pengalih perhatian dari kesepiannya.
-
Terlalu Lebay dalam Menunjukkan Kasih Sayang
Awalnya, mungkin terasa menyenangkan jika dia selalu menunjukkan kasih sayang berlebihan. Namun, jika dia terlalu melekat bahkan dalam situasi yang tidak tepat, ini bisa menjadi indikasi bahwa dia menggunakan kasih sayang sebagai pelarian dari rasa sepi.
Psikolog Erich Fromm pernah berkata, “Cinta bukanlah hubungan dengan orang tertentu; cinta adalah sikap, orientasi karakter yang menentukan keterkaitan seseorang dengan dunia secara keseluruhan.”
Kasih sayang yang tulus selalu mempertimbangkan perasaan dan batasan pasangannya. Jika dia terlalu sayang tanpa mempedulikan perasaanmu, kemungkinan besar tindakannya didorong oleh kebutuhan emosionalnya sendiri, bukan cinta yang sesungguhnya.
-
Terlalu Cepat Ingin Serius: Buru-Buru Komitmen
Jika dia tergesa-gesa ingin menjalin hubungan tanpa benar-benar mengenalmu, tanyakan pada diri sendiri: apakah dia benar-benar jatuh cinta padamu, atau hanya takut sendirian?
Psikolog Erik Erikson pernah berkata, “Dalam rimba kehidupan sosial manusia, tidak ada perasaan hidup tanpa rasa identitas.”
Jika dia mencoba membentuk identitas melalui hubungan denganmu, alih-alih membangunnya sendiri, ini bisa menjadi tanda bahwa dia menggunakanmu untuk mengatasi kesepiannya.
-
Tidak Punya Teman Dekat: Alarm Bahaya!
Pria yang sehat secara emosional biasanya memiliki setidaknya satu atau dua teman dekat yang bisa diandalkan. Jika dia tidak punya teman dekat dan hanya bergantung padamu untuk memenuhi semua kebutuhan sosial dan emosionalnya, ini bisa menjadi indikasi bahwa dia kesulitan menjaga hubungan jangka panjang.
Ketiadaan hubungan pertemanan bisa menjadi pertanda bahwa dia kesulitan membangun koneksi yang bermakna. Jika dia terlalu bergantung padamu, kemungkinan besar dia bukan mencari pasangan, melainkan sekadar seseorang untuk menemaninya agar tidak merasa sendiri.
-
Haus Validasi: Terus-Menerus Mengejar Pengakuanmu
Salah satu tanda terbesar pria yang mendekat hanya karena kesepian adalah ketika dia terus-menerus mencari validasi darimu.
Jika dia selalu membutuhkan keyakinan, pujian, atau kepastian tentang perasaanmu kepadanya, itu bisa menjadi sinyal bahwa dia lebih membutuhkan pengakuan daripada benar-benar menghargai kehadiranmu.
Psikolog William James pernah berkata, “Prinsip terdalam dalam sifat manusia adalah keinginan untuk dihargai.”
Mencari validasi dari pasangan adalah hal yang wajar, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, itu bisa menjadi tanda bahwa dia menggunakan hubungan ini untuk meningkatkan harga dirinya sendiri.
Jika kamu menemukan lebih dari satu tanda di atas dalam hubunganmu, berhati-hatilah! Pria yang menunjukkan ciri-ciri ini kemungkinan besar hanya menjadikanmu pelarian dari kesepiannya, bukan benar-benar mencintaimu.
Cinta sejati tidak tumbuh dari rasa takut sendirian, melainkan dari keinginan tulus untuk berbagi hidup dengan seseorang yang dihargai sepenuhnya. Jangan biarkan dirimu menjadi sekadar “pengisi hati” dalam hidup seseorang yang hanya mencari pelarian.(jpc)