Pertamina EP Prabumulih: Produksi Migas Melonjak Dramatis 486%!

PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field telah mencatatkan kinerja luar biasa pada semester I-2025, menorehkan peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) yang signifikan. Produksi minyak mentah di lapangan ini mencapai 2.468 barel minyak per hari (BOPD), melonjak drastis hingga 486,2 persen dari target awal yang ditetapkan sebesar 507,6 BOPD.

General Manager Zona 4 PEP, Djudjuwanto, menjelaskan bahwa pencapaian gemilang ini diraih berkat keberhasilan pengeboran sumur LBK-INF16 di area Lembak. Tidak hanya minyak, produksi gas bumi juga mengalami lonjakan tajam, menembus angka 2.806 MMSCFD, atau naik 935,3 persen dari target awal yang hanya 0,3 MMSCFD.

Djudjuwanto lebih lanjut menegaskan bahwa seluruh hasil produksi tersebut dicapai dengan kadar air (watercut) 0 persen. Kondisi ini menjadi indikator kuat kualitas produksi yang optimal sekaligus efisiensi operasional yang sangat tinggi. “Kami menargetkan produksi Prabumulih Field dapat menembus angka 12.000 BOPD tahun ini. Capaian dari sumur LBK-INF16 menjadi bukti nyata semangat dan kerja keras tim kami,” ujar Djudjuwanto, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Ia menambahkan, keberhasilan pengeboran sumur LBK-029 menggunakan Rig PDSI 29.3 / D1500-E juga patut diapresiasi, mengingat prosesnya berjalan aman tanpa kecelakaan kerja, dengan catatan 50.000 jam kerja selamat. Bahkan, proses pengeboran ini diselesaikan 14 hari lebih cepat dari jadwal yang ditentukan, tanpa waktu henti non-produktif (Non-Productive Time/NPT), serta mampu menghemat biaya hingga US$2 juta dari anggaran awal.

Djudjuwanto menggarisbawahi bahwa pencapaian luar biasa ini bukan sekadar prestasi teknis semata, melainkan manifestasi nyata dari komitmen Pertamina EP Prabumulih Field dalam menjaga kedaulatan energi nasional. “Dengan produksi yang tinggi, efisiensi maksimal, dan keselamatan kerja yang terjaga, Pertamina terus melangkah menuju masa depan energi Indonesia yang mandiri, berkelanjutan, dan aman,” tegasnya.

Selain fokus pada peningkatan produksi di Prabumulih, Pertamina EP pada tahun ini juga tengah menggencarkan pengembangan potensi migas di Lapangan Akasia Bagus, Jawa Barat. Salah satu proyek strategis yang sedang dikerjakan adalah pembangunan Stasiun Pengumpul Akasia Bagus (SP ABG) Tahap 1.

Fasilitas SP ABG ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak dan gas secara signifikan. Dari kapasitas sebelumnya 1.750 barel cairan per hari (BLPD) dan 3 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD), fasilitas ini akan mampu mengolah hingga 9.000 BLPD dan 22 MMSCFD.

General Manager Zona 7 Region Jawa Pertamina EP, Afwan Daroni, sebelumnya menjelaskan bahwa proyek pengembangan SP ABG akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung modern, termasuk CO Removal Package berbasis sistem amine (MDEA), Gas Dehydration Unit, dan Thermal Oxidation (TOX). Integrasi teknologi canggih ini bertujuan untuk menurunkan kandungan CO, H2S, dan air agar gas yang dihasilkan memenuhi standar ketat dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) yang berlaku di wilayah Jawa Barat.

“Fasilitas ini akan memastikan gas yang diproduksi sesuai dengan spesifikasi yang disepakati, sekaligus meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional secara menyeluruh,” tutur Afwan, dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa, 12 Agustus 2025.

Scroll to Top