Modifikasi Motor Ideal: Biaya & Tips Sesuai Tinggi Badanmu!

Modifikasi Motor Ideal

KLATEN, Pinjam Indonesia – Modifikasi suspensi sepeda motor seringkali dianggap hanya sebatas urusan gaya dan tampilan. Namun, bagi sebagian pengendara, penyesuaian pada sistem peredam kejut ini justru menjadi kebutuhan mendesak demi kenyamanan berkendara.

Fenomena ini banyak ditemui pada pengguna skutik gambot seperti Yamaha Nmax, Aerox, atau Honda PCX. Dengan desain jok yang cenderung lebar, postur pengendara tertentu, terutama yang memiliki tinggi badan kurang ideal, bisa merasa kurang nyaman. Solusi cerdas untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan penyetelan pada suspensi motor, yang disesuaikan dengan postur pengemudi.

Muhamad Rizal, pemilik bengkel spesialis sokbreker Pak Yani Pedan di Klaten, menegaskan bahwa modifikasi kaki-kaki motor, khususnya untuk tujuan membuat tampil lebih ceper, tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Aspek kenyamanan adalah prioritas utama yang tidak boleh diabaikan. “Membuat skutik gambot lebih pendek harus terukur. Prosesnya kadang juga memerlukan beberapa kali percobaan, tidak bisa sekali jadi, karena pemotongan per dan porosnya harus proporsional,” ungkap Rizal kepada Redaksi belum lama ini.

Rizal menjelaskan lebih lanjut, pemotongan per dan poros shock motor yang terlalu banyak justru dapat berdampak negatif. Kondisi ini akan membuat motor terasa kurang nyaman, sebab gerakan sok menjadi terbatas. Akibatnya, fungsi peredaman akan berkurang drastis dan shock motor terasa lebih kaku. Oleh karena itu, penting untuk menemukan titik seimbang dalam modifikasi suspensi.

“Bila hendak memodifikasi suspensi agar lebih pendek, disarankan memilih penyesuaian yang moderat. Hindari terlalu pendek dan tetap perhitungkan ruang gerak sok untuk peredaman yang optimal,” saran Rizal.

Untuk layanan modifikasi suspensi ini, tarif di bengkel Pak Yani Pedan cukup bervariasi, berkisar antara Rp 120.000 hingga Rp 150.000, lengkap dengan garansi untuk sepasang sok belakang. Garansi ini merupakan bentuk komitmen bengkel untuk kepuasan konsumen. “Artinya, setelah dilakukan pemotongan sok, konsumen tidak dilepas begitu saja. Mereka masih bisa datang kembali ke bengkel untuk konsultasi, dan bila diperlukan pemotongan atau penyetelan ulang, tidak akan dikenakan biaya tambahan,” jelas Rizal.

Garansi tersebut berlaku sesuai perjanjian awal dengan konsumen dan dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama. “Intinya, konsumen bisa mencoba dulu setelah dimodifikasi. Bila dirasa kurang pas, mereka bisa mengembalikannya lagi sampai ditemukan setelan yang benar-benar sesuai dan nyaman,” pungkas Rizal, menekankan pentingnya kepuasan pelanggan.

Sementara itu, Teguh, mekanik bengkel spesialis sokbreker Achilles Pedan di Klaten, memiliki pandangan berbeda mengenai estimasi tarif modifikasi suspensi motor. Menurutnya, pihaknya tidak dapat menyampaikan perkiraan biaya secara langsung. “Modifikasi suspensi sepeda motor memang tak bisa sekali jadi, dan saya tidak bisa memprediksi ongkosnya berapa, karena tingkat kerumitannya juga berbeda-beda,” ucap Teguh.

Meski demikian, Teguh menegaskan bahwa modifikasi suspensi motor menjadi lebih ceper tetap aman dilakukan. Syaratnya, proses tersebut harus didasari perhitungan yang matang dan eksekusi yang tepat oleh tangan-tangan ahli. Hal ini memastikan bahwa peningkatan estetika dan kenyamanan tidak mengorbankan aspek keselamatan dalam berkendara.

Scroll to Top