Laba BFI Finance Semester I 2025 Meroket! Ini Detail Kinerjanya

Laba BFI Finance Semester I 2025 Meroket

Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk mencatatkan kinerja cemerlang pada semester I-2025, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 762,2 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 11,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini diraih di tengah tantangan berat yang dihadapi industri multifinance, termasuk tekanan dan risiko penurunan kualitas pembiayaan.

Presiden Direktur BFI Finance, Sutadi, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini membuktikan ketahanan perusahaan di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif. Ia menyoroti melemahnya daya beli masyarakat akibat penurunan pendapatan, serta dampak ketidakpastian global dan dinamika pasar domestik yang menguji stabilitas bisnis. “Alhasil, kami pun terus proaktif dan adaptif dalam menghadapi perubahan pasar,” ujar Sutadi dalam keterangan resmi yang diterima Sabtu, 26 Juli 2025.

Selain pertumbuhan laba bersih, emiten berkode BFIN ini juga berhasil membukukan total pendapatan senilai Rp 3,3 triliun pada paruh awal 2025, naik 6,2 persen secara tahunan (yoy). Kinerja profitabilitas perusahaan turut diperkuat dengan return on assets (ROA) sebesar 7,5 persen dan return on equity (ROE) mencapai 14,5 persen, menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan aset dan ekuitas.

Dari sisi kualitas pembiayaan, rasio Non-Performing Financing (NPF) BFI Finance per 30 Juni lalu tercatat di level bruto 1,63 persen dan neto 0,30 persen. Meskipun rasio NPF ini mengalami sedikit kenaikan, angka tersebut diklaim masih jauh lebih baik dibandingkan rata-rata industri pembiayaan yang mencapai bruto 2,57 persen per Mei 2025, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Soliditas perusahaan juga tercermin dari NPF coverage yang mencapai 2,4x dari nilai NPF bruto, serta keberhasilan mempertahankan gearing ratio yang rendah di level 1,3x.

Kemampuan BFI Finance untuk menjaga pertumbuhan bisnis terlihat dari kenaikan total aset yang mencapai Rp 25,3 triliun, tumbuh 4,3 persen secara tahunan. Seiring dengan peningkatan aset, perusahaan juga berhasil meningkatkan piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) menjadi Rp 25,6 triliun, melonjak 14,2 persen dibandingkan periode semester I tahun sebelumnya.

Peningkatan signifikan ini didukung oleh penyaluran pembiayaan baru yang tumbuh 19,9 persen secara tahunan, mencapai Rp 10,9 triliun selama periode Januari hingga Juni 2025. Dari total managed receivables, pembiayaan otomotif mendominasi dengan porsi 76,0 persen, meliputi skema pembiayaan kembali (refinancing) dan kredit pembelian unit roda empat melalui rekanan showroom.

Diversifikasi portofolio pembiayaan BFI Finance juga terlihat dari porsi pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 14,9 persen. Diikuti oleh pembiayaan berjaminan sertifikat properti sebesar 5,2 persen, dan pembiayaan syariah yang berkontribusi 3,9 persen dari total piutang dikelola.

BFI Finance menyediakan berbagai jenis pembiayaan untuk kebutuhan konsumen, termasuk modal kerja, investasi, dan multiguna. Fokus perusahaan pada segmen produktif sangat jelas, dengan porsi pembiayaan untuk modal kerja dan investasi mencapai 78,1 persen dari total piutang dikelola.

Selain pencapaian operasional, perusahaan juga menunjukkan komitmennya terhadap pemegang saham dengan menyelesaikan pembagian dividen total senilai Rp 902,4 miliar untuk tahun buku 2024. Keputusan ini diambil berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPSTLB) yang diselenggarakan pada 8 Mei silam. Dalam kesempatan yang sama, disetujui pula pengangkatan Tan Rudy Eddywidjaja dan Iwan sebagai Direktur baru perusahaan, yang akan efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK.

Scroll to Top