KRYA Diakuisisi Asing
JAKARTA – Emiten konstruksi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang dalam proses negosiasi serius terkait rencana pengambilalihan saham mayoritas perusahaan. Proses akuisisi strategis ini melibatkan sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Rich Step International Ltd.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan pada Rabu, 2 Juli, KRYA secara rinci menyebutkan anggota konsorsium calon pembeli tersebut. Mereka terdiri dari Rich Step International Ltd, PT EV MOTO Teknologi Indonesia, PT Green Power Group Tbk (LABA), PT Huashang Investment Group, dan PT Cahaya Intan Niaga. Keterlibatan beragam entitas ini menunjukkan skala dan potensi dampak dari transaksi yang tengah berlangsung.
Direktur Utama KRYA, Dharmo Budiono, menjelaskan lebih lanjut dalam keterbukaan informasi yang diajukan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 2 Juli. Ia menyatakan, sebagai tindak lanjut negosiasi yang dimulai pada 1 Juli 2025, para calon pembeli telah secara resmi menyampaikan minat dan penawaran mereka. Penawaran tersebut mencakup pengambilalihan sejumlah 1.164.760.000 saham, yang setara dengan 70% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
Proses pengambilalihan saham KRYA ini direncanakan akan berlangsung secara bertahap. Tahap awal akan mencakup akuisisi 8% saham, dan sisa 62% akan dieksekusi setelah proses uji tuntas (due diligence) rampung sepenuhnya. Penting dicatat bahwa kelima calon investor dalam konsorsium tersebut saat ini belum memiliki kepemilikan saham di KRYA. Oleh karena itu, transaksi ini dipastikan akan menghasilkan perubahan signifikan pada struktur kepemilikan pengendali perusahaan.
Dharmo Budiono lebih lanjut menjelaskan bahwa finalisasi pengambilalihan ini sangat bergantung pada selesainya proses due diligence yang dilakukan oleh para calon pembeli terhadap Perseroan. Selain itu, KRYA juga harus menyelesaikan serangkaian proses transaksi yang diperlukan agar kesepakatan dapat terealisasi sepenuhnya.
Menariknya, kabar mengenai potensi pengambilalihan saham KRYA ini telah memicu respons positif di pasar modal. Saham KRYA terpantau mengalami lonjakan signifikan, bahkan naik lebih dari 10% selama tiga hari perdagangan berturut-turut. Pada Senin, 30 Juni, saham Perseroan melonjak 21,14%, diikuti kenaikan sebesar 32,21% pada Selasa, 1 Juli, dan mencapai puncaknya dengan kenaikan serupa 32,21% pada Rabu, 2 Juli. Setelah rentetan kenaikan tajam tersebut, saham KRYA melanjutkan tren positif dengan kenaikan 5,3% pada Kamis, 3 Juli, sebelum akhirnya bergerak stagnan pada hari ini, Jumat, 4 Juli, ditutup pada level Rp 278 per saham.
Ringkasan
PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) sedang dalam negosiasi serius untuk pengambilalihan mayoritas sahamnya oleh konsorsium yang dipimpin Rich Step International Ltd. Konsorsium ini, yang juga melibatkan PT EV MOTO Teknologi Indonesia, PT Green Power Group Tbk (LABA), PT Huashang Investment Group, dan PT Cahaya Intan Niaga, berencana mengakuisisi 70% atau 1.164.760.000 saham KRYA, yang akan mengubah struktur kepemilikan pengendali perusahaan.
Proses pengambilalihan akan dilakukan bertahap, dimulai dengan 8% saham dan sisanya 62% setelah uji tuntas selesai. Finalisasi transaksi ini sangat bergantung pada selesainya proses due diligence oleh calon pembeli. Kabar akuisisi ini telah memicu lonjakan harga saham KRYA secara signifikan selama beberapa hari perdagangan, meskipun kemudian bergerak stagnan dan ditutup pada Rp 278 per saham pada Jumat.