Kemuning Karanganyar Jadi Desa Wisata Unggulan: Kolaborasi BI Solo & Mangkunegaran

Pinjam Indonesia – , Solo – Bank Indonesia (BI) Solo menunjukkan komitmen kuatnya dalam pengembangan ekonomi lokal dengan menjalin kolaborasi strategis bersama Pura Mangkunegaran. Kemitraan ini bertujuan untuk mengoptimalkan beragam potensi wisata yang ada di wilayah Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Kepala Perwakilan Kantor BI Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, menyampaikan inisiatif tersebut seusai gelaran Semarak Kenduren UMKM 2025 yang diadakan BI Solo di Mal Solo Square, Solo, pada Minggu, 27 Juli 2025. Dwiyanto menjelaskan bahwa kawasan Kemuning dulunya merupakan perkebunan teh milik Mangkunegaran. “Ini kami ingin hidupkan lagi,” ujarnya, menegaskan visi untuk mengembalikan kejayaan dan daya tarik wilayah tersebut.

Untuk mewujudkan visi pengembangan ini, BI Solo dan Pura Mangkunegaran akan meluncurkan serangkaian program yang terstruktur. Program-program tersebut mencakup berbagai pelatihan komprehensif bagi masyarakat setempat, mulai dari pembekalan untuk menjadi pemandu wisata yang profesional hingga teknik promosi yang efektif. “Kami latih masyarakat di sana, bagaimana menjadi tour guide yang baik, mempromosikan yang baik,” tambahnya.

Fokus pengembangan juga merambah kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mereka direncanakan akan mendapatkan pelatihan mendalam mengenai inovasi desain produk hingga strategi pemasarannya. Dwiyanto mengungkapkan bahwa di kawasan Kemuning juga terdapat salah satu motif batik khas Mangkunegaran yang ikonik, yaitu Giriarum. Motif ini, menurutnya, telah memiliki daya saing yang kuat, namun masih memerlukan dorongan lebih lanjut agar dapat berkembang optimal, termasuk melalui keterlibatan aktif pelaku UMKM dalam berbagai acara dan pameran.

Dalam kesempatan yang sama, Dwiyanto turut memaparkan keberhasilan gelaran Semarak Kenduren UMKM 2025. Acara tersebut memamerkan produk-produk unggulan dari 53 UMKM binaan dan mitra BI Solo. Hingga Minggu siang, total omzet atau transaksi yang tercatat telah mencapai Rp 634,58 juta, dan angka tersebut masih diprediksi akan terus bertambah hingga penutupan event pada Minggu malam.

Melalui event Semarak Kenduren UMKM ini, BI Solo juga secara aktif mendorong para pelaku UMKM untuk mengadopsi praktik bisnis yang lebih berkelanjutan, terutama dalam pemilihan material yang ramah lingkungan. Dwiyanto menekankan bahwa mengingat sebagian besar produk UMKM seringkali memiliki kemiripan, sangat penting bagi mereka untuk terus berinovasi guna menghadapi persaingan pasar yang ketat. “Kami mendorong masyarakat desa agar mengembangkan keunggulan-keunggulan, apa yang bisa membedakan produk mereka dengan produk yang lain karena rata-rata UMKM hampir homogen. Kalau kita tidak punya daya saing dan inovasi di desain dan marketing akan sulit untuk bertahan. Ya itu salah satu yang kita dorong,” pungkasnya, menegaskan pentingnya diferensiasi dan daya saing.

Scroll to Top