IPO Saham CDIA, COIN, BLOG: Mampukah Dongkrak IHSG? Analisis Lengkap!

IPO Saham CDIA, COIN, BLOG

Pinjam Indonesia – , JAKARTA — Euforia penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang semakin marak pada paruh kedua tahun ini berpotensi menjadi pendorong kuat bagi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang kini cenderung bergerak dalam fase konsolidasi. Pada sesi pertama Senin (7/7/2025) lalu, data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan IHSG melemah tipis 0,05% menuju level 6.861,71, dengan 233 saham menguat, 321 saham melemah, dan 230 saham stagnan. Adapun kapitalisasi pasar bursa tercatat mencapai Rp12.078 triliun.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa pergerakan IHSG sejauh ini sesuai dengan ekspektasi konsolidasi di tengah munculnya indikator yang bercampur. “Stochastic K_D mengindikasikan sinyal negatif, volume perdagangan cenderung menurun, tetapi indikator RSI oversold,” ujar Nafan kepada Bisnis, Senin (7/7/2025). Kondisi ini menggambarkan pasar yang tengah mencari arah, namun tetap menyimpan potensi positif dari katalis baru.

Di tengah suasana konsolidasi tersebut, Nafan menilai maraknya IPO pada semester II/2025 memiliki potensi besar untuk menjadi katalis positif, terutama dalam memperkuat kapitalisasi pasar IHSG. Antusiasme investor terhadap penawaran perdana saham ini pun terbukti tinggi, sebagaimana dicontohkan oleh IPO PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) yang tercatat mengalami oversubscription lebih dari 70 kali.

Sebagaimana diketahui, delapan perusahaan telah memulai masa penawaran umum perdana saham mereka selama periode 2–8 Juli 2025. Aksi korporasi ini diramaikan oleh sejumlah calon emiten dari berbagai sektor, mulai dari bahan baku, keuangan, hingga logistik. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi PT Asia Pramulia Tbk. (ASPR), PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN), PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI), PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI), PT Diastika Biotekindo Tbk. (CHEK), PT Trimitra Trans Persada Tbk. (BLOG), dan PT Pancaran Samudera Transport Tbk. (PSAT).

“Tujuan dari IPO itu sendiri esensial bagi IHSG. Ketika jumlah emiten bertambah, maka kapitalisasi pasar juga berpotensi mengalami peningkatan. Hal ini akan berdampak langsung terhadap peningkatan likuiditas pasar,” ungkap Nafan, menjelaskan bagaimana IPO tidak hanya menambah daftar perusahaan di bursa tetapi juga secara fundamental memperkuat ekosistem pasar modal.

Menurutnya, di antara deretan nama tersebut, CDIA menjadi salah satu IPO yang paling disorot karena berpeluang besar untuk meningkatkan kapitalisasi pasar IHSG secara signifikan. Mirae Asset bahkan memperkirakan nilai kapitalisasi pasar dari calon emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu ini dapat mencapai Rp23,7 triliun. Peningkatan kapitalisasi pasar ini, lanjutnya, secara langsung akan mendorong perbaikan likuiditas IHSG, sekaligus menciptakan ruang manuver yang lebih luas bagi para investor. “Kapitalisasi pasar CDIA berpotensi naik begitu pun harga sahamnya. Otomatis ini bisa meningkatkan likuiditas IHSG. Apalagi emiten-emiten terafiliasi Prajogo Pangestu berkomitmen penuh dalam penerapan good corporate governance,” ucap Nafan.

Namun, di tengah optimisme tersebut, pelaku pasar juga perlu mewaspadai potensi tekanan dari arah global, terutama menjelang tenggat kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat yang dijadwalkan pada 9 Juli 2025. Oleh karena itu, Nafan menyarankan investor untuk tetap mencermati saham-saham dengan prospek fundamental yang solid dan menerapkan strategi akumulasi secara selektif. “Strateginya adalah accumulate stocks with solid prospects, gunakan strategi buy on dip, dan manfaatkan manajemen risiko secara efektif,” pungkasnya, menekankan pentingnya kehati-hatian dan strategi investasi yang terukur.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Euforia penawaran umum perdana saham (IPO) pada paruh kedua tahun 2025 berpotensi kuat menjadi pendorong bagi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tengah konsolidasi. Menurut Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, maraknya IPO akan memperkuat kapitalisasi pasar dan meningkatkan likuiditas IHSG. Antusiasme investor terlihat dari IPO PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN) yang mengalami oversubscription lebih dari 70 kali.

Di antara delapan perusahaan yang melakukan penawaran umum pada awal Juli 2025, PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) menjadi sorotan karena berpeluang besar meningkatkan kapitalisasi pasar IHSG secara signifikan, diperkirakan mencapai Rp23,7 triliun. Peningkatan ini diharapkan dapat mendorong perbaikan likuiditas pasar. Namun, pelaku pasar tetap perlu mewaspadai potensi tekanan global, seperti kebijakan tarif AS, sehingga disarankan untuk berinvestasi pada saham dengan prospek fundamental solid dan menerapkan manajemen risiko efektif.

Scroll to Top