Pinjam Indonesia – JAKARTA. Mengawali hari dengan optimisme, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat signifikan pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Jumat (11/7). IHSG melonjak sebesar 30,22 poin atau setara dengan 0,43%, mencapai level 7.035,59. Kenaikan ini menandai kinerja positif di pasar modal Jakarta.
Performa cemerlang IHSG ini didukung oleh mayoritas sektor yang bergerak positif. Tercatat, sembilan dari sebelas indeks sektoral berhasil membukukan penguatan, secara kolektif menopang laju kenaikan IHSG. Sementara itu, hanya dua sektor yang harus tertahan di zona merah.
Sektor-sektor yang menjadi pendorong utama penguatan ini adalah sektor infrastruktur yang melonjak 1,83%, menunjukkan potensi besar di tengah dinamika pasar. Disusul oleh sektor barang baku dengan kenaikan 0,98%, serta sektor keuangan yang turut berkontribusi positif dengan penguatan 0,97%. Ketiga sektor ini menjadi motor penggerak utama pada perdagangan siang ini.
Di sisi lain, beberapa sektor menunjukkan pelemahan. Sektor kesehatan terpantau menurun 0,38%, diikuti oleh sektor barang konsumen siklikal yang terkoreksi tipis 0,21%. Penurunan di kedua sektor ini menjadi penyeimbang di tengah dominasi penguatan sektor lainnya.
Aktivitas perdagangan saham di bursa hingga penutupan sesi I terpantau cukup ramai. Total volume perdagangan mencapai 11,53 miliar saham. Angka tersebut mencerminkan nilai transaksi yang signifikan, yakni sebesar Rp 6,69 triliun, mengindikasikan minat investor yang stabil.
Di antara deretan saham-saham unggulan, beberapa emiten yang tergabung dalam indeks LQ45 berhasil mencatat performa paling impresif sebagai top gainers. Pada sesi I ini, posisi teratas ditempati oleh PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan kenaikan mencolok 4,08%. Disusul oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) yang menguat 4,04%, serta PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang naik 3,46%.
Sebaliknya, di jajaran top losers LQ45, beberapa saham mengalami tekanan jual. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) menjadi saham yang paling tertekan dengan penurunan signifikan 5,59%. Kemudian, ada PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang melemah 1,53%, dan PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan koreksi 1,47% hingga penutupan sesi I perdagangan ini.