IHSG Bangkit! Kamis Manis, Peluang Investasi di Bursa Asia?

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan hari Kamis (10/7) dengan performa yang mengesankan, melaju di zona hijau meskipun sentimen pasar dari bursa saham Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan yang variatif. Optimisme investor di pasar domestik tampak mendominasi, memberikan dorongan awal yang kuat bagi indeks acuan Indonesia ini.

Berdasarkan data dari RTI pada pukul 09.14 WIB, IHSG tercatat melonjak 0,69% atau setara dengan 48,06 poin, mencapai level 6.991,98. Penguatan ini didukung oleh dominasi saham-saham yang naik, di mana sebanyak 276 saham berhasil menguat, sementara 158 saham melemah, dan 196 saham lainnya stagnan. Aktivitas perdagangan pagi ini juga cukup ramai, dengan total volume mencapai 2,4 miliar saham dan nilai transaksi menembus angka Rp 1,6 triliun.

Asing Banyak Melego Saham-Saham Ini Saat IHSG Menguat Tiga Hari Beruntun

Penguatan IHSG pagi ini utamanya ditopang oleh kinerja gemilang mayoritas indeks sektoral. Sebanyak sembilan dari total sebelas sektor mencatatkan performa positif. Tiga sektor yang paling menonjol dengan kenaikan signifikan adalah IDX-Basic yang melesat 1,19%, diikuti oleh IDX-Infra dengan kenaikan 0,99%, dan IDX-Industrial yang juga tidak kalah impresif dengan penguatan 0,92%.

Di antara saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45, beberapa nama mencatatkan kenaikan paling tajam. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) memimpin daftar peraih keuntungan tertinggi dengan lonjakan 5,04% mencapai harga Rp 500 per saham. Disusul oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang naik 3,77% ke level Rp 3.030, serta PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang menguat 3,29% menjadi Rp 1.725.

Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan Analis untuk Kamis (10/7)

Namun, tidak semua saham LQ45 mampu mempertahankan posisinya. Tiga saham yang harus menghadapi koreksi adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yang terkoreksi 1,14% menjadi Rp 8.650. Diikuti oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang melemah 0,92% ke Rp 8.100, dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) yang turun 0,87% ke Rp 2.270.

Intip Saham-Saham Favorit Asing di Tengah Reli IHSG Kemarin, Ada ASII dan TLKM

Sementara pasar domestik menunjukkan gairah, pergerakan bursa saham di kawasan Asia-Pasifik pada Kamis pagi justru terpantau bervariasi. Fluktuasi ini dipengaruhi kuat oleh berbagai sentimen global, mulai dari keputusan kebijakan moneter bank sentral hingga dinamika isu geopolitik yang memanas.

Salah satu sorotan utama datang dari Korea Selatan, di mana Bank of Korea (BoK) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 2,5%. Keputusan ini menempatkan suku bunga pada posisi terendah dalam hampir tiga tahun terakhir. Langkah tersebut diambil di tengah kondisi ekonomi Korea Selatan yang tercatat mengalami kontraksi 0,2% secara kuartalan pada kuartal I-2025, sebuah penurunan yang terutama dipicu oleh melemahnya aktivitas sektor konstruksi dan kinerja ekspor negara tersebut.

Di sisi lain, ketegangan perdagangan global kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana pemberlakuan tarif impor sebesar 50% terhadap produk-produk dari Brasil, yang akan efektif mulai 1 Agustus 2025. Kenaikan tarif ini sangat signifikan, melambung tajam dari 10% yang sebelumnya ditetapkan pada bulan April. Trump menyatakan bahwa langkah ini merupakan respons atas hubungan dagang yang dianggapnya “sangat tidak adil”, sekaligus sebagai bentuk tekanan terkait proses hukum yang tengah dihadapi mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro.

Bursa Asia Variatif Kamis (10/7) Pagi, Usai Trump Naikkan Tarif Impor Brasil Jadi 50%

Berikut adalah rincian pergerakan indeks utama di kawasan Asia-Pasifik pada Kamis pagi:

  • Indeks Nikkei 225 Jepang tercatat menurun 0,45%.
  • Indeks Topix Jepang juga melemah 0,54%.
  • Sementara itu, Kospi Korea Selatan menunjukkan penguatan sebesar 0,24%.
  • Indeks Kosdaq Korea Selatan turut menguat 0,44%.
  • Dan S&P/ASX 200 Australia berhasil naik 0,51%.

Scroll to Top