Berapa Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant menjadi pertanyaan yang paling sering muncul ketika nasabah mendapati rekening tabungannya mendadak tidak bisa digunakan. Banyak orang tidak menyadari bahwa rekening dapat berubah menjadi dormant apabila tidak ada transaksi dalam jangka waktu tertentu.
Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai jenis tabungan di bank, baik bank konvensional maupun bank digital. Memahami Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant penting agar anda bisa menyiapkan langkah tepat sebelum melakukan reaktivasi.
Istilah dormant merujuk pada rekening yang tidak aktif akibat tidak ada aktivitas dalam kurun waktu tertentu, biasanya antara enam bulan hingga satu tahun, tergantung kebijakan masing-masing bank. Ketika status dormant muncul, nasabah tidak dapat melakukan penarikan, transfer, atau bahkan transaksi sederhana seperti cek saldo melalui ATM. Karena itu, proses pengaktifan ulang menjadi hal yang wajib dilakukan untuk menghindari penutupan rekening permanen.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai penyebab rekening dormant, proses aktivasi ulang, hingga penjelasan lengkap tentang biaya yang mungkin dikenakan kepada nasabah. Dengan demikian, anda dapat memahami secara menyeluruh mekanisme dan rincian Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant sehingga tidak ada kejutan di kemudian hari.
Penyebab Rekening Menjadi Dormant
Sebelum mengetahui Berapa Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant, penting untuk memahami apa saja penyebab rekening berubah status menjadi dormant. Tidak semua nasabah menyadari bahwa ketidakteraturan transaksi dapat membuat rekening dibekukan secara otomatis oleh sistem bank.
1. Tidak Ada Transaksi dalam Periode Lama
Inilah penyebab paling umum. Bila anda tidak melakukan transaksi apapun—baik setor tunai, tarik tunai, transfer, maupun penggunaan kartu debit—selama berbulan-bulan, rekening akan dikategorikan tidak aktif dan akhirnya menjadi dormant.
2. Saldo Terlalu Rendah
Jika saldo terus menipis hingga berada di bawah batas minimal akibat potongan administrasi bulanan, rekening lebih rentan menjadi dormant. Beberapa bank langsung mematikan akses jika saldo menyentuh angka nol.
3. Kartu ATM Kadaluarsa dan Tidak Diperpanjang
Meski kartu ATM bukan penyebab langsung, banyak nasabah membiarkan kartunya mati sehingga tidak bisa melakukan transaksi. Kondisi ini membuat rekening tidak bergerak dan akhirnya masuk kategori dormant.
4. Rekening Jarang Dipakai karena Punya Banyak Tabungan
Nasabah yang memiliki banyak rekening di bank berbeda sering melupakan salah satu rekeningnya. Ketika tidak ada pergerakan, sistem bank otomatis akan mengubah statusnya menjadi dormant.
5. Kesalahan Pengaturan Auto Debit
Terkadang auto debit yang tidak berjalan menyebabkan rekening tidak memiliki aktivitas apapun. Ketika saldo juga menipis, rekening akan dianggap tidak aktif.
Setelah memahami penyebabnya, semakin jelas mengapa banyak nasabah menanyakan Berapa Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant saat rekening tidak bisa digunakan. Selanjutnya kita bahas proses dan biayanya.
Apa Saja Dampak Rekening Dormant?
Status dormant bukan sekadar rekening tidak bisa digunakan. Ada beberapa dampak yang perlu diperhatikan:
– Tidak bisa melakukan transaksi apapun, baik online maupun offline.
– Tidak bisa menerima transfer dari rekening lain.
– Potensi penutupan rekening secara permanen jika dibiarkan terlalu lama.
– Risiko dipotong biaya penalti oleh bank tertentu.
– Kemungkinan perlu membuka rekening baru jika pengaktifan tidak bisa dilakukan.
Dampak-dampak ini membuat penting untuk mengetahui Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant agar anda dapat memutuskan apakah lebih menguntungkan mengaktifkan kembali atau membuka rekening baru.
Berapa Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant?
Setiap bank memiliki ketentuan berbeda terkait biaya aktivasi ulang. Tidak ada ketentuan resmi yang mengatur tarif karena masing-masing bank menetapkan kebijakan internal. Namun, pada umumnya terdapat beberapa skema biaya yang sering diterapkan. Berikut gambaran lengkapnya:
1. Biaya Administrasi Aktivasi
Beberapa bank mengenakan biaya administrasi saat nasabah ingin mengaktifkan kembali rekening dormant. Jumlahnya bervariasi, biasanya mulai dari:
– Rp 0 (gratis) untuk bank-bank digital atau tabungan tertentu.
– Rp 5.000 – Rp 50.000 untuk bank umum nasional.
– Rp 25.000 – Rp 100.000 untuk rekening simpanan khusus atau premium.
Besaran biaya ini tergantung pada jenis produk tabungan dan kebijakan internal. Karena itu, banyak nasabah bertanya langsung Berapa Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant ke layanan pelanggan sebelum datang ke kantor cabang.
2. Biaya Denda Rekening Tidak Aktif
Selain biaya aktivasi, beberapa bank mengenakan biaya denda karena rekening dibiarkan tidak aktif terlalu lama. Denda ini biasanya berupa pemotongan dari saldo rekening ketika pengaktifan dilakukan.
Pemotongan denda dapat berupa:
– Potongan bulanan rekening tidak aktif.
– Biaya penalti per bulan dormansi.
– Potongan tambahan jika saldo di bawah minimum.
Bila saldo tidak mencukupi, nasabah diwajibkan melakukan setor tunai sebelum proses aktivasi.
3. Penggantian Kartu ATM (Jika Diperlukan)
Kartu ATM yang sudah kadaluarsa harus diganti saat rekening diaktifkan kembali. Penggantian kartu biasanya dikenakan biaya sebesar:
– Rp 10.000 – Rp 25.000 untuk kartu biasa.
– Rp 25.000 – Rp 50.000 untuk kartu chip atau premium.
Biaya ini sering menjadi bagian dari total Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant yang harus disiapkan.
4. Setoran Awal untuk Mengaktifkan Kembali
Banyak bank mensyaratkan nasabah untuk melakukan setoran awal ketika ingin mengaktifkan kembali rekening. Jumlahnya beragam tergantung jenis tabungan.
Jumlah setoran biasanya:
– Rp 50.000 – Rp 100.000 untuk tabungan reguler.
– Rp 250.000 – Rp 500.000 untuk tabungan khusus.
– Rp 1.000.000 atau lebih untuk tabungan premium.
Setoran ini bukan biaya administrasi, melainkan pengisian kembali saldo agar rekening tidak kembali menjadi dormant.
5. Biaya Tambahan Lainnya
Beberapa bank menerapkan biaya tambahan seperti:
– Biaya reaktivasi mobile banking.
– Biaya pembuatan buku tabungan baru.
– Biaya penutupan rekening jika nasabah memilih membuka rekening baru.
Semuanya tergantung kebijakan bank masing-masing.
Apakah Semua Bank Menerapkan Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant?
Tidak semua bank mengenakan biaya. Faktanya, beberapa bank digital memberikan proses reaktivasi gratis karena seluruh sistem mereka berbasis aplikasi. Sementara bank konvensional bisa gratis ataupun berbayar, tergantung jenis tabungan dan lama dormansi.
Bank yang biasanya memberikan layanan aktivasi gratis antara lain:
– Bank digital.
– Produk tabungan pelajar (SimPel).
– Rekening payroll tertentu.
– Rekening yang dorman kurang dari 6 bulan.
Karena setiap bank memiliki kebijakan berbeda, menanyakan Berapa Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant sebelum berkunjung ke cabang adalah langkah yang sangat dianjurkan.
Bagaimana Proses Mengaktifkan Rekening Dormant?
Proses pengaktifan rekening dormant relatif mudah. Anda hanya perlu mengikuti alur berikut:
1. Datang ke Kantor Cabang Bank
Reaktivasi biasanya tidak bisa dilakukan melalui ATM atau mobile banking. Nasabah harus datang langsung membawa KTP dan buku tabungan.
2. Mengisi Formulir Aktivasi
Pihak bank akan memberikan formulir untuk mengajukan reaktivasi rekening. Isi data pribadi dan nomor rekening dengan lengkap.
3. Melakukan Setoran Tunai
Jika saldo rekening kosong atau kurang dari minimal, anda wajib melakukan top up sesuai ketentuan bank.
4. Membayar Biaya Aktivasi
Bila bank mengenakan biaya aktivasi, pembayaran dilakukan saat proses reaktivasi berlangsung.
5. Penggantian Kartu Jika Diperlukan
Jika kartu ATM anda sudah expired, pihak bank akan menerbitkan kartu baru.
6. Rekening Aktif Kembali
Setelah seluruh proses selesai, rekening anda akan kembali normal dan bisa dipakai untuk transaksi apapun.
Tips Agar Rekening Tidak Lagi Menjadi Dormant
Setelah memahami Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant, langkah selanjutnya adalah mencegah agar kondisi sama tidak terulang.
Beberapa tips yang bisa diterapkan:
– Lakukan transaksi minimal satu kali per bulan.
– Pastikan saldo tidak dibiarkan mendekati nol.
– Gunakan auto-debit kecil seperti pembayaran e-wallet untuk menjaga aktivitas.
– Perpanjang kartu ATM sebelum masa berlaku habis.
– Aktifkan layanan mobile banking agar lebih mudah mengontrol transaksi.
Perlukah Mengaktifkan Rekening Dormant atau Lebih Baik Buka Rekening Baru?
Keputusan ini sangat tergantung pada besarnya Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant. Jika biaya aktivasi sangat tinggi, atau rekening sudah lama tidak digunakan, membuka rekening baru bisa menjadi opsi lebih efisien.
Pilih aktivasi ulang jika:
– Rekening digunakan untuk payroll atau transaksi rutin.
– Nomor rekening sudah dikenal banyak orang.
– Saldo masih tersisa cukup banyak.
Pilih buka rekening baru jika:
– Biaya aktivasi terlalu mahal.
– Rekening sudah lama sekali tidak digunakan.
– Anda ingin memakai produk tabungan yang lebih modern dan fleksibel.
Ringkasan Penting tentang Biaya Aktivasi Rekening Dormant
Untuk menjawab secara singkat Berapa Biaya Mengaktifkan Rekening Dormant, berikut poin terpenting:
– Biaya aktivasi dapat mulai dari Rp 0 hingga Rp 100.000 tergantung bank.
– Anda mungkin perlu melakukan setoran awal tambahan.
– Penggantian kartu ATM bisa menambah biaya.
– Beberapa bank tidak memungut biaya sama sekali.
– Proses aktivasi dilakukan langsung di kantor cabang.
Memahami semua informasi ini membuat anda bisa mempersiapkan segala kebutuhan sebelum mengaktifkan kembali rekening dormant di bank mana pun.
Temukan Dapatkan informasi terkini tentang bisnis, keuangan, dan otomotif di Pinjam.gadaibpkb.co.id. Pelajari cara pinjam dana aman dengan jaminan BPKB mobil atau motor untuk mendukung kebutuhan finansial anda
