Ciri Sokbreker Mobil Bekas Lemah
Pinjam Indonesia – Membeli mobil bekas memang membutuhkan ketelitian ekstra. Meskipun terlihat menarik dari luar, ada potensi kerugian besar jika ternyata komponen vital di dalamnya tidak lagi berfungsi optimal.
Salah satu area yang seringkali luput dari perhatian namun krusial adalah sistem suspensi. Gejala seperti bantingan yang tidak nyaman atau mobil terasa limbung saat bermanuver bisa menjadi indikasi awal adanya masalah. Dalam banyak kasus, penyebab paling umum dari kinerja suspensi yang menurun adalah melemahnya kinerja sokbreker. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk meminang mobil bekas impian, sangat disarankan untuk melakukan pengujian menyeluruh pada komponen ini.
Mengetahui kondisi sokbreker mobil bekas yang akan dibeli, apakah masih prima atau sudah lemah, sebenarnya tidaklah sulit. Perlu dipahami bahwa umumnya ada dua jenis sokbreker yang banyak digunakan pada mobil-mobil yang beredar di Indonesia: single action dan double action.
Ini Penyebab dan Gejala yang Muncul Saat Sokbreker Mobil Bekas Rusak
Sokbreker single action bekerja hanya dalam satu arah, baik saat kompresi (menekan) maupun saat rebound (memantul). Sementara itu, sokbreker double action bekerja optimal di kedua arah, baik saat kompresi maupun rebound. Jenis sokbreker double action inilah yang kini banyak diterapkan pada mobil-mobil modern.
Meskipun memiliki cara kerja yang sedikit berbeda, baik sokbreker single action maupun double action akan menunjukkan gejala serupa saat kinerjanya mulai aus atau melemah. “Yaitu kemampuan meredam guncangan jadi berkurang,” jelas Abikusno, pemilik bengkel Pak Abi di Perumahan Bukit Cengkeh, Depok. Hal ini tentu akan berdampak langsung pada kenyamanan dan keamanan berkendara Anda.
Beberapa ciri khas yang bisa Anda rasakan, terutama pada sokbreker depan, adalah ketika melakukan pengereman. Bagian depan mobil akan terasa ‘amblas’ atau turun terlalu banyak dari biasanya. “Sebaliknya ketika mobil sudah berhenti, bagian depannya akan cepat mengayun ke atas,” papar pria yang memiliki latar belakang pengalaman di bagian technical service PT Toyota Astra Motor (TAM) ini. Kondisi ini menandakan bahwa sokbreker tidak lagi mampu meredam gerakan dengan baik.
Untuk memastikan kondisi sokbreker, Anda bisa melakukan tes sederhana. Saat mobil diparkir, coba goyangkan atau ayunkan bagian depan mobil dengan cara menekannya ke bawah lalu melepaskannya. Jika bagian depan mobil mudah amblas dan saat tekanan dilepas langsung mengayun ke atas dengan cepat, bisa dipastikan bahwa sokbreker tersebut sudah lemah. “Kalau sokbrekernya masih bagus, ketika bagian depan mobil kita tekan, turunnya cuma sedikit. Sebaliknya ketika tekanan pada bagian depan mobil kita lepas, mengayun ke atasnya pelan. Sama halnya dengan sokbreker belakang,” terang Pak Abi, menegaskan pentingnya pengujian ini.