DIREKTUR Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Bimo Wijayanto memaparkan kinerja penagihan dari 200 wajib pajak yang menunggak. Sebanyak 91 orang mulai membayar dan mengangsur.
Bimo menyatakan bahwa tunggakan yang telah terbayar sekitar Rp 7,21 triliun.
“Dari 200 (pengemplang pajak) tersebut, summary yang sudah kami lakukan, tindakan-tindakan penagihan aktif kami, meliputi 91 wajib pajak itu membayar dan mengangsur,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2025.
Selain itu, ia memaparkan, ada 5 pengemplang pajak yang kesulitan likuiditas, sehingga pembayaran pajaknya macet. Kemudian ada 27 yang pailit dan 4 orang dalam pengawasan aparat penegak hukum.
Direktorat Jenderal Pajak juga melakukan penelusuran aset atau asset tracing pada 5 wajib pajak. Bimo dan tim juga melakukan pencegahan terhadap pemilik manfaat atau beneficial owner 9 wajib pajak. “Kemudian yang dalam proses penyanderaan ada 1, dan yang dalam proses tindak lanjut lainnya ada 59,” ujarnya.
Bimo menyatakan target akhir tahun masih diproses. Namun berdasarkan hasil rapat terakhir, Kemenkeu menargetkan pembayaran dari 200 pengemplang pajak itu akan terkumpul sekitar Rp 20 triliun. “Karena ada beberapa yang kesulitan likuiditas dan meminta restrukturasi hutangnya diperpanjang,” kata Bimo.
Rencana mengejar 200 pengemplang pajak awalnya diungkap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pada koferensi pers APBN 22 September 2025. Ia menyatakan negara berpotensi memperoleh penerimaan hingga Rp 60 triliun dari penagihan tersebut.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yon Arsal mengatakan jumlah penunggak pajak di Indonesia mencapai ribuan. Namun 200 wajib pajak besar ini dapat perhatian khusus. “Karena jumlahnya yang besar dan case-nya yang melibatkan banyak pihak,” kata Yon seperti dikutip dari Antara.
Menurut dia, daftar 200 penunggak pajak itu merupakan kasus-kasus dengan nilai besar dan kompleksitas tinggi. Sehingga membutuhkan perhatian lintas unit dan waktu penyelesaian lebih panjang.
Pilihan Editor: Mimpi Prabowo Mewujudkan Megaproyek Strategis Nasional