8 Emiten IPO di BEI
Pinjam Indonesia – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera menyambut delapan emiten baru yang siap melantai melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Fenomena ini menarik perhatian para analis pasar modal, yang telah mengidentifikasi beberapa calon emiten dengan potensi daya tarik kuat bagi investor.
Kedelapan emiten yang akan mencatatkan saham perdana ini adalah PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT), PT Asia Pramulia Tbk (ASPR), dan PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG). Mereka telah resmi mengumumkan harga IPO dan jadwal penawaran umum.
Harga dan Jadwal Penawaran Umum Saham Perdana
CDIA mematok harga saham IPO sebesar Rp 190 per saham, dengan masa pemesanan dibuka sejak hari ini (2/7) hingga 7 Juli mendatang. Sementara itu, COIN menetapkan harga saham IPO Rp 100 per saham, dengan periode penawaran umum yang sama, yaitu dari 2 hingga 7 Juli. PMUI juga turut ambil bagian dengan harga saham IPO Rp 180 per saham, dan investor dapat membelinya selama masa penawaran umum pada 2—8 Juli 2025.
Selain itu, MERI menawarkan saham perdana di level Rp 128 per saham, dengan masa penawaran umum dari 2 hingga 8 Juli 2025. CHEK juga menetapkan harga IPO yang sama, yakni Rp 128 per saham, dengan periode penawaran umum yang identik, 2—8 Juli 2025. Selanjutnya, PSAT menetapkan harga saham IPO Rp 900 per saham, dengan periode penawaran umum yang lebih singkat, yaitu 2—4 Juli 2025. Demikian pula ASPR, yang menetapkan harga IPO Rp 124 per saham dan masa penawaran umum 2—4 Juli 2025. Terakhir, BLOG akan melantai dengan harga saham IPO Rp 250 per saham dan masa penawaran umum dari 2 hingga 8 Juli 2025.
Setelah masa penawaran umum berakhir, tahap selanjutnya adalah pencatatan saham di BEI. ASPR dan PSAT dijadwalkan akan dicatatkan pada 8 Juli. Menyusul kemudian pada 9 Juli, saham CDIA dan COIN akan resmi tercatat di BEI. Sementara itu, pada 10 Juli nanti, giliran saham CHEK, MERI, PMUI, dan BLOG yang akan mulai diperdagangkan di pasar.
Pandangan Analis Terhadap Potensi IPO Juli
Muhammad Wafi, Analis dari Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), menyatakan bahwa secara umum, prospek kedelapan saham IPO tersebut tetap menarik bagi para investor. Wafi menambahkan, kini investor semakin cermat dan kritis dalam memilih saham IPO. Faktor-faktor utama yang menjadi perhatian investor meliputi kapitalisasi pasar, kondisi bisnis terkini, potensi pertumbuhan di masa mendatang, serta valuasi saham.
Secara terpisah, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project, William Hartanto, menyoroti dua saham IPO yang diprediksi akan menjadi incaran utama investor. Pertama adalah CDIA, anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu. Kinerja emiten di bawah kendali Prajogo Pangestu secara historis memang kerap menunjukkan performa yang solid. Kedua adalah COIN, saham dari perusahaan exchange kripto pertama yang akan melantai di BEI. Saham ini berpotensi besar menjadi target spekulasi karena keunikannya di pasar.
Strategi dan Kehati-hatian dalam Berinvestasi IPO
Meskipun potensi keuntungan menarik, William turut mengingatkan investor untuk senantiasa berhati-hati terhadap saham-saham IPO, mengingat fenomena spekulasi yang kerap menyertainya. Senada dengan William, Wafi juga mengakui bahwa aksi spekulasi akan mewarnai perdagangan saham-saham IPO di BEI, terutama pada beberapa hari pertama pasca-pencatatan. Namun, seiring waktu, pergerakan saham tersebut cenderung akan mengikuti fundamental perusahaan.
Oleh karena itu, Wafi menyarankan investor untuk mempertimbangkan masuk ke saham-saham IPO selama masa penawaran umum berlangsung. Apabila memilih untuk masuk setelah saham tercatat di bursa, disarankan untuk menunggu beberapa hari setelah tanggal pencatatan untuk melihat stabilitas harga. William juga secara tegas merekomendasikan beli untuk saham-saham yang akan IPO pada bulan Juli ini. “Namun, jika saham sudah tercatat dan mengalami auto reject atas (ARA) berkali-kali, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk masuk,” tegasnya pada Rabu (2/7).
Ringkasan
Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyambut delapan emiten baru melalui penawaran umum perdana (IPO), meliputi PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT), PT Asia Pramulia Tbk (ASPR), dan PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG). Emiten-emiten ini telah menetapkan harga dan jadwal penawaran umum dari 2 hingga 8 Juli, dengan pencatatan saham di BEI secara bertahap antara 8 hingga 10 Juli.
Analis melihat prospek kedelapan saham IPO ini menarik, dengan investor kini lebih kritis dalam memilih. CDIA, anak usaha yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu, dan COIN, perusahaan exchange kripto pertama yang IPO, menjadi sorotan utama. Investor disarankan untuk berhati-hati terhadap spekulasi yang umumnya terjadi di awal, serta mempertimbangkan masuk selama masa penawaran umum atau menunggu stabilitas harga beberapa hari setelah pencatatan di bursa.