4 Perusahaan Raksasa Antre IPO di BEI, Siap Susul RATU & DIA?

4 Perusahaan Raksasa Antre IPO di BEI

Pinjam Indonesia – JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pasar modal domestik dengan fokus pada perusahaan-perusahaan berskala besar. Terbaru, BEI melaporkan adanya empat perusahaan raksasa yang masuk dalam daftar tunggu (pipeline) penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO), siap menyusul jejak kesuksesan PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).

Hingga tanggal 25 Juli 2025, sepanjang tahun berjalan, BEI telah berhasil mencatatkan 22 perusahaan baru di Bursa dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp10,39 triliun. Dari deretan emiten baru ini, sejumlah nama besar telah berpartisipasi, termasuk beberapa IPO yang digolongkan sebagai “mercusuar” atau lighthouse. Di antaranya adalah RATU, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK), dan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI).

Dalam konteks peningkatan kualitas emiten ini, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), perusahaan besutan taipan Prajogo Pangestu, menjadi sorotan setelah berhasil melantai di Bursa pada awal bulan ini. IPO CDIA sukses menghimpun dana senilai Rp2,37 triliun, menambah deretan perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar di BEI.

BEI lebih lanjut mencatat bahwa masih ada lima perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham. Nyoman, perwakilan BEI, menjelaskan bahwa dari kelima calon emiten tersebut, satu perusahaan masuk dalam kategori aset skala menengah dengan rentang Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.

“Sementara itu, empat perusahaan lainnya merupakan entitas dengan aset skala besar, yakni di atas Rp250 miliar,” terang Nyoman dalam keterangannya pada Jumat (25/7/2025). Secara lebih rinci, dua dari perusahaan dalam pipeline IPO tersebut berasal dari sektor bahan baku (basic materials), satu dari sektor energi, satu dari sektor keuangan (finansial), serta satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.

Pada tahun ini, BEI secara strategis memprioritaskan peningkatan kualitas emiten IPO ketimbang kuantitas. Upaya ini diwujudkan melalui dorongan aktif bagi perusahaan-perusahaan berskala besar, termasuk yang berpotensi menjadi “mercusuar” pasar modal. “BEI sendiri menargetkan lima IPO lighthouse pada tahun 2025,” kata Nyoman dalam jawaban tertulis terpisah beberapa waktu lalu.

Kehadiran perusahaan-perusahaan mercusuar atau emiten besar ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan. Nyoman menjelaskan bahwa emiten besar akan memperkuat struktur dan likuiditas pasar, sekaligus menarik lebih banyak minat investor baik domestik maupun asing. “BEI terus mendorong perusahaan dengan skala dan potensi pertumbuhan yang tinggi untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan jangka panjang yang berkelanjutan,” pungkas Nyoman.

Scroll to Top