10 Tips Cara Mengatur Keuangan Pribadi Agar Tidak Boros

Kalau keuangan perusahaan pasti tertata dengan rapi sebagai bentuk pertanggungjawaban, kalau keuangan pribadi?, who knows?. Untuk kalian yang merasa keuangan pribadinya suka boncos karena beli barang tidak perlu, 10 tips cara mengatur keuangan pribadi agar tidak boros ini sangat kalian perlukan.

Dengan menerapkan seluruh tips berikut ini, keuangan pribadi kalian akan lebih aman, tertata, terkendali, dan pastinya jauh dari kata ‘boros’ yang menjadi musuh semua orang. Berikut beberapa tipsnya, yuk simak sampai akhir ya!

10 Tips Cara Mengatur Keuangan Pribadi Agar Tidak Boros

1. Pahami dan bedakan terkait kebutuhan dan keinginan

Banyak orang yang terjebak menyamakan antara kebutuhan dan keinginan sehingga bersikap boros dengan ‘uang’ hasil kerja kerasnya.

Untuk itu, mulai pahami antara kebutuhan dan keinginan, juga bedakan. Pahami bahwa kebutuhan menjadi hal yang lebih urgent dipenuhi dibandingkan keinginan. Kebutuhan mencakup tentang sesuatu yang wajib dipenuhi saat itu juga dan tidak bisa ditunda.

Sementara keinginan bersifat kebutuhan sekunder atau bahkan tersier yang dapat ditunda. Beberapa contoh keinginan seperti beli baju baru, tas baru, HP baru, dan sebagainya yang sifatnya tidak untuk dipenuhi saat ini. Kecuali misalnya kalau kamu adalah seorang marketer yang wajib punya HP sementara HP kamu rusak dan tidak punya HP substitusi untuk berkomunikasi dengan atasan, bawahan, serta customer kamu, maka membeli HP termasuk ke dalam kategori kebutuhan.

Ada baiknya sebelum membedakan antara kebutuhan dan keinginan, coba tanyakan pada diri sendiri, “apakah yang aku inginkan ini benar – benar aku butuhkan?”

“apakah yang aku inginkan ini diperlukan untuk saat ini juga?”

Kalau memang jawabannya tidak, pertimbangkan untuk membelinya beberapa hari atau bahkan beberapa bulan ke depan sampai keuangan dirasa mencukupi untuk memenuhinya.

anggaran bulanan

2. Buat anggaran bulanan secara realistis

Sebagai tips cara mengatur keuangan pribadi agar tidak boros, langkah penting yang juga wajib dilakukan adalah membuat rencana anggaran.

Ada beberapa tips menyusun rencana anggaran yang perlu diperhatikan, di antaranya :

  • Hitung total pendapatan tetap dan juga variabel yang potensial dihasilkan
  • Buat daftar pengeluaran rutin
  • Buat daftar pengeluaran atas barang atau hal yang diinginkan (pastikan realistis dan tidak membebani keuangan, jika dirasa nilainya terlalu besar, pastikan membuat dream saver atau tabungan mimpi guna memenuhinya beberapa bulan ke depan).
  • Sisihkan dana darurat dan tabungan
  • Tentukan batas maksimal dari pengeluaran untuk belanja dan hiburan.

3. Metode 50/30/20 perlu diperhatikan

Apa yang dimaksud dengan metode 50/30/20?

Metode pengelolaan keuangan atas pengeluaran 50/30/20 adalah metode pengelolaan keuangan yang diatur berdasarkan :

  • 50% pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok
  • 30% uang dari pendapatan digunakan untuk memenuhi keinginan, gaya hidup, dan hiburan
  • 20% uang dari pendapatan digunakan sebagai dana tabungan, dana darurat, dan investasi.

Dengan menerapkan metode 50/30/20, kalian memiliki kontrol terhadap pengeluaran yang tidak esensial serta memiliki tabungan yang cukup untuk masa depan.

4. Buat tujuan keuangan berjangka, baik jangka pendek dan jangka panjang

Kamu tidak akan memiliki tujuan jangka panjang tanpa memiliki impian. Oleh sebab itu, memiliki impian juga penting sebagai alat untuk mempertahankan keuangan jangka panjang.

Beberapa contoh tujuan keuangan jangka pendek, seperti : beli kebutuhan pokok, membayar utang, liburan, beli baju atau sepatu, dan sebagainya.

Sementara contoh tujuan keuangan jangka panjang, seperti : membeli rumah, membeli mobil atau motor, dana pendidikan anak, dana pensiun, dan sebagainya.

Tetapkan juga berapa uang yang dibutuhkan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan guna mencapai tujuan jangka panjang tersebut sehingga kalian memiliki kontrol atas alokasi pendapatan setiap bulannya.

say no to debt

5. Hindari memiliki tagihan terlalu banyak

Entah tagihan atas utang konvensional atau pun tagihan kredit, ada baiknya jangan berlebihan. Kalau sumber pendapatan kalian hanya berasal dari satu sumber, pastikan untuk hanya memiliki satu atau maksimal dua tagihan konvensional dan tagihan kredit.

Hal tersebut penting supaya pengeluaran pribadi tidak membengkak dan membebani arus keuangan. Batasi utang yang sifatnya tidak menambah sumberdaya atau utang yang bersifat konsumtif.

6. Aplikasi belanja online wajib diminimalisir penggunaannya

Salah satu hal yang seringkali membuat boros keuangan adalah aplikasi belanja online. Oleh sebab itu, batasi penggunaannya.

Hal ini menjadi salah satu cara mengatur keuangan pribadi agar tidak boros yang sangat penting karena banyak orang sekarang ini suka belanja online atas barang – barang yang bahkan tidak penting sama sekali. Jadi, batasi sendiri penggunaannya.

7. Jangan mudah terjebak terhadap strategi pemasaran psikologis

Salah satu strategi pemasaran yang sangat sulit dihindari konsumen adalah pemasaran psikologis seperti contohnya promo diskon besar – besaran dengan batasan waktu.

Hal ini menjadi salah satu trik pemasaran psikologis yang sangat sulit dihindari. Karena trik pemasaran psikologis ini, banyak orang yang akhirnya belanja secara impulsif dan lepas kendali sehingga rencana keuangan pun jadi berantakan.

8. Optimalisasi penggunaan produk perbankan digital

Ada cukup banyak produk perbankan digital yang saat ini semakin memudahkan pengelolaan keuangan. Dengan memanfaatkannya, kalian bisa mendapat manfaat berikut :

  • Mengaktifkan fitur autodebet untuk menabung rutin lewat aplikasi perbankan digital tersebut
  • Membuka rekening tabungan dan rekening investasi dalam satu aplikasi
  • Melakukan pemantauan transaksi harian dan anggaran mingguan
  • Mendapat ‘reminder’ atau pengingat ketika pengeluaran sudah melampaui batas.

9. Melakukan evaluasi keuangan secara rutin

Keuangan perlu dievaluasi setiap akhir bulan. Beberapa aspek yang perlu ditanyakan dalam masa evaluasi ini, di antaranya :

  • Apakah rencana anggaran dengan eksekusi pengeluaran sudah sesuai?
  • Apakah pengeluaran tak terduga cukup banyak atau bahkan melebihi persentase yang direncanakan?
  • Apakah tabungan dan dana darurat sudah sesuai persentase target?

Dari evaluasi tersebut, kita dapat mengetahui pola keuangan, mana pengeluaran yang harus dikurangi supaya pengeluaran lain yang lebih penting tidak membebani keuangan, dan sebagainya. Kesalahan atas eksekusi keuangan pun akhirnya bisa diperbaiki.

10. Perbanyak literasi keuangan

Menambah ilmu keuangan di era digital ini semakin mudah. Kalian bisa membaca majalah atau artikel keuangan, menonton tayangan YouTube tentang pemahaman dan perencanaan keuangan, mengikuti webinar konsultan keuangan, dan sebagainya.

Demikian 10 tips cara mengatur keuangan pribadi agar tidak boros yang perlu dipahami. Semoga informasi terkait cara mengatur keuangan pribadi agar tidak boros di atas menjadi informasi menarik dan menambah wawasan kita semua, pembaca.

Scroll to Top